China akan Menyulap Gurun Menjadi Pembangkit Energi Ramah Lingkungan

Gurun ini akan dijadikan sumber energi ramah lingkungan berbasis tenaga surya dan angin.

Cesar Uji Tawakal
Jum'at, 30 Desember 2022 | 18:48 WIB
Ilustrasi turbin angin. (Pixabay)

Ilustrasi turbin angin. (Pixabay)

Hitekno.com - Sebuah proyek energi terbarukan besar-besaran senilai lebih dari $ 11 miliar memulai konstruksi di gurun terbesar ketujuh China di provinsi Mongolia Dalam pada hari Rabu. Proyek ini adalah bagian dari agenda energi bersih negara yang ambisius.

Basis tenaga surya dan angin dengan kapasitas terpasang keseluruhan 16 juta kW akan menjadi fasilitas pembangkit listrik terbarukan terbesar di dunia dari jenisnya di daerah gurun, menurut perusahaan konstruksi.

Dilansir dari Russia Today, fasilitas ini akan menggabungkan tenaga surya, angin, dan batu bara yang ditingkatkan untuk menghasilkan 40 miliar kWh listrik untuk Beijing dan provinsi Tianjin dan Hebei setiap tahun.

Baca Juga: Salfok Lihat Nama Pria Ada di Pinggir Sungai, Netizen: Yanto Pasti Salting

Proyek di Gurun Kubuqi akan dikembangkan oleh China Three Gorges Corporation dan Inner Mongolia Energy Group. Menurut laporan media China, gurun itu sudah menjadi rumah bagi pembangkit listrik tenaga surya terbesar di negara itu yang terdiri dari 196.000 panel yang telah menghasilkan 2,3 miliar kWh, yang setara dengan 760.000 ton batu bara standar.

Perusahaan belum menentukan jangka waktu untuk konstruksi, mengatakan fase pertama akan mencakup satu gigawatt kapasitas surya yang dilengkapi dengan penyimpanan energi.

China memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dan surya yang substansial dan basis energi bersih adalah bagian dari program investasi ambisius negara itu untuk menghasilkan total 450 gigawatt energi terbarukan di daerah gurunnya yang luas.

Baca Juga: Satelit di Saturnus Ini Diduga Kuat Punya Kehidupan

Beijing berencana untuk memproduksi 33% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2025 untuk mengurangi emisi karbon, dan sudah mendekati target ini karena produksi energi bersih mencapai 29,4% tahun lalu.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak