NASA Cari Tanda-tanda Kehidupan Kuno di Mars, Andalkan Perseverance

Tak sendiri, Perseverance juga ditemani helikopter Ingenuity.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 12 Juni 2021 | 15:45 WIB
Robot Perseverance. (NASA)

Robot Perseverance. (NASA)

Hitekno.com - NASA telah mengirimkan berbagai robot penjelajah ke planet Mars. Termasuk Perseverance yang memiliki misi untuk mencari tanda kehidupan kuno di planet merah tersebut.

Menggunakan Perseverance ini, para ilmuwan NASA meneliti apa yang ada di planet Mars tersebut. Termasuk kemungkinan pernah adanya kehidupan di sana.

Robot seukuran mobil itu pertama kali mendarat di Kawah Jezero selebar 45 km pada 18 Februari. Beberapa bulan pertama, Perseverance dikhususkan untuk melakukan pemeriksaan instrumen dan mendokumentasikan penerbangan helikopter Ingenuity.

Baca Juga: Ilmuwan NASA Temukan Planet Aneh dengan Atmosfer Mirip Bumi

Namun, karena Perseverance dan sistemnya sekarang bekerja cukup cepat, setelah Ingenuity menyelesaikan uji penerbangan, penjelajah itu dapat fokus memulai misi utamanya.

Perseverance mulai bergerak dari zona pendaratannya pada 1 Juni untuk mencari tanda-tanda kehidupan Mars kuno dan mengumpulkan sampel untuk dikembalikan ke Bumi di masa mendatang.

Robot Perseverance. (NASA)
Robot Perseverance. (NASA)

"Selama beberapa bulan ke depan, Perseverance akan menjelajahi sepetak permukaan kawah seluar 4 km. Dari lokasi inilah sampel pertama Mars akan dikumpulkan," kata Jennifer Trosper, manajer proyek Perseverance di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, NASA Berhasil Potret Bulan Terbesar di Tata Surya

Dilansir dari Space.com pada Sabtu (12/6/2021), Perseverance akan mengeksplorasi dua area yang berbeda dalam kawah tersebut.

Dua area itu mencakup "Crater Floor Fractured Rough" yang berisi banyak batuan dasar kuno dan "Séítah" yang didominasi batuan dasar namun juga memiliki bukit pasir.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Perseverance akan mengumpulkan dan menyimpan satu atau dua sampel dari masing-masing empat lokasi dalam dua area tersebut.

Baca Juga: Berburu Planet Baru, NASA Kembangkan Teknologi AI Ini

Setelah mengumpulkan sampel dari dua area itu, Perseverance kemudian akan kembali ke lokasi pendaratannya. Penjelajah bertenaga nuklir itu akan bergerak ke utara dan barat menuju lokasi misi sains keduanya, yaitu delta Jezero.

Ingenuity, Helikopter NASA untuk menjelajahi Mars. (NASA)
Ingenuity, Helikopter NASA untuk menjelajahi Mars. (NASA)

Di Bumi, delta umumnya dapat menampung senyawa organik dan tanda-tanda kehidupan, sehingga tim misi Perseverance ingin menganalisis apa yang disimpan oleh endapan delta kuno Jezero.

Misi Perseverance dijadwalkan berlangsung setidaknya selama satu tahun Mars atau sekitar 687 hari Bumi. Namun, tidak menutup kemungkinan misi robot itu akan diperpanjang.

Baca Juga: China Berhasil Mendarat di Planet Mars, Susul NASA Lakukan Penjelajahan

Akankah para ilmuwan NASA bisa mendapati tanda-tanda kehidupan Kuno di Mars menggunakan Perseverance tersebut? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak