Metamorfosis Kupu-kupu dan Habitatnya, dari Telur Hingga Dewasa

Bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dan habitatnya?

Agung Pratnyawan
Selasa, 08 Desember 2020 | 18:00 WIB
Kupu-kupu. (pixabay/Nikiko)

Kupu-kupu. (pixabay/Nikiko)

Hitekno.com - Metamorfosis menjadi tahapan penting dalam beberapa makhluk hidup, salah satunya adalah kupu-kupu. Bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dan habitatnya merupakan salah satu pelajaran Biologi yang menarik untuk diulas.

Bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dan habitatnya akan dijelaskan dalam artikel ini. Dari telur hingga tumbuh dewasa menjadi kupu-kupu.

Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang memiliki bentuk sayap indah dan berwarna-warni. Kupu-kupu juga seringkali ditemui di taman dan hinggap pada bunga.

Baca Juga: Super Detail, Astronom Temukan Nebula Kupu-kupu

Perlu diketahui, Kupu-kupu adalah serangga yang tergolong pada ordo lepidoptera atau serangga bersayap sisik.

Serangga ini aktif saat siang hari. Dibalik indahnya sayap kupu-kupu, ada proses kupu-kupu berkembang dari bentuk yang tidak menarik. Proses perubahan ini disebut sebagai metamorfosis kupu-kupu.

Sebelumnya, metamorfosis dibedakan menjadi dua yakni, metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Baca Juga: Terekam Teleskop Hubble, Nebula Cantik Ini Menyerupai Kupu-Kupu

Kupu-kupu merupakan tipe serangga yang memiliki metamorfosis sempurna karena memiliki perbedaan bentuk yang sangat signifikan antara fase awal dan akhir dari telur hingga kupu-kupu dewasa.

Ilustrasi kupu-kupu. (freedigitalphotos)
Ilustrasi kupu-kupu. (freedigitalphotos)

Bagaimana tahapan-tahapan metamorfosis kupu-kupu? Simak penjelasannya berikut ini.

Tahapan Metamorfosis Kupu-Kupu

Baca Juga: Ini Kupu-kupu Terbesar dan Terlangka di Dunia, Harganya Capai Rp 142 Juta

1. Telur

Kupu-kupu memulai hidup dalam bentuk telur yang kecil, bulat, dan lonjong. Telur kupu-kupu biasanya bersarang pada atas daun tanaman. Kupu-kupu dewasa meletakkan telurnya dan membutuhkan waktu 3-5 hari untuk menetas.

2. Larva

Baca Juga: Galaksi Kupu-kupu dengan Dua Lubang Hitam Besar Pembunuh Bintang

Larva merupakan bentuk setelah telur menetas. Larva atau ulat ini mengalami beberapa pergantian bulu dan kulit saat tumbuh hingga 5-6 kali.

3. Kepompong

Larva akan membentuk kepompong untuk menjadi kupu-kupu dewasa. Masa kepompong ini akan berlangsung beberapa hari. Larva pada kepompong mengalami transformasi untuk membentuk kupu-kupu. Pada proses ini, disebut sebagai “metamorfosis”.

4. Kupu-kupu dewasa

Setelah larva (ulat) melakukan pembentukan dan perubahan melalui proses kepompong, akhirnya muncul kupu-kupu dewasa dari kepompong. Pada saat keluar, sayap kupu-kupu masih lunak dan terlibat di tubuhnya. Kupu-kupu masih harus melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya sebelum bisa terbang dengan sempurna.

Metamorfosis ini akan terus berlanjut hingga kupu-kupu dewasa menemukan kupu-kupu lawan jenis dan melakukan reproduksi, bertelur kembali di atas daun, dan siklus kehidupan telur hingga kupu-kupu dewasa akan terus berlanjut.

Habitat Kupu-Kupu

Kupu-kupu memiliki habitat pada taman, hutan dan padang rumput. Kupu-kupu juga sering terlihat pada lereng gunung tinggi, puncak tebing, dan rawa-rawa. Pada dasarnya, kupu-kupu tiggal pada tumbuhan karena kupu-kupu mengonsumsi nectar dari bunga.

Itulah proses proses metamorfosis kupu-kupu dan habitatnya, semoga kamu paham. (Suara.com/ Muhammad Zuhdi Hidayat).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak