Luncurkan 180 Satelit dalam 1 Bulan, SpaceX Pecahkan Rekor

Sebanyak 650 satelit diluncurkan, sekitar 180 di antaranya diluncurkan SpaceX dalam sebulan terakhir.

Dinar Surya Oktarini
Sabtu, 05 September 2020 | 07:45 WIB
Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Hitekno.com - Meluncurkan 180 satelit dalam satu bulan sebagai bagian dari rencana Elon Musk untuk hadirkan intenrt berkecepatan tinggi di Bumi, SpaceX berhasil pecahkan rekor.

Rencana ini bertujun mengirim puluhan ribu satelit broadband ke orbit. 

Kini sudah sebanyak 650 satelit diluncurkan, sekitar 180 di antaranya diluncurkan dalam sebulan terakhir. Belum ada perusahaan atau pemerintah yang menyamai torehan SpaceX ini.

Baca Juga: Akses Layanan Pelanggan Digital Meningkat, 3 Indonesia Beri Apresiasi

Tak hanya itu, SpaceX masih memiliki dua jadwal peluncuran satelit Starlink lagi pada September.

Ilustrasi logo SpaceX. (YouTube/ SpaceX)
Ilustrasi logo SpaceX. (YouTube/ SpaceX)

Peluncuran termutakhir dilakukan pada Kamis kemarin untuk mengirim satelit Starlink gelombang ke-12 menuju orbit, sejak peluncuran dimulai tahun lalu.

Musk sebelumnya menyebut perusahaan akan mengirim satelit Starlink setiap dua minggu sepanjang tahun 2020, dengan total 1.400 pada akhir tahun. Sayang rencananya berjalan lebih lambat dari yang direncanakan.

Baca Juga: Perluas ke Joglosemar, Ini Inovasi GoSend Bantu UMKM saat Pandemi

Setelah meluncurkan setidaknya 500 satelit lagi, SpaceX berencana untuk mem-boot Starlink lebih penuh, lalu membangun kekuatan floating internet yang akan menawarkan sebagian besar akses web berkecepatan ultra tinggi di Bumi.

"Agar sistemnya layak secara ekonomi, itu benar-benar di angka 1.000 satelit. Secara keseluruhan, SpaceX telah meminta izin pemerintah untuk menempatkan total 42.000 satelit ke orbit untuk membentuk konstelasi mega di sekitar Bumi," kata Musk pada Mei 2019, seperti dikutip Business Insider pada Jumat (4/9/2020).

Di sisi lain, banyak astronom khawatir satelit Starlink akan menganggu teleskop di Bumi. Oleh karena itu, SpaceX mulai menyesuaikan setiap satelit baru dengan fitur eksperimental, yaitu pelindung yang seharusnya menghalangi Matahari untuk memantulkan antena satelit.

Baca Juga: Bawa Hadiah Mewah Ini untuk Calon Mertua, Netizen: Auto Dikasih Lampu Hijau

Sebelumnya, cahaya yang dipantulkan itu membuat Starlink tampak terang sehingga membuat photobombng atas pengamatan teleskop astronom dan mengaburkan bintang-bintang.

"Jika ada banyak objek bergerak terang di langit, itu sangat mempersulit pekerjaan kami. Ini berpotensi mengancam ilmu astronomi itu sendiri," ucap James Lowenthal, seorang astronom, kepada The New York Times pada November.

Para astronom menyadari ancaman ini setelah SpaceX meluncurkan gelombang Starlink pertamanya pada Mei 2019.

Baca Juga: Luncurkan Misi Keamanan Nasional, AS Tunjuk SpaceX dan ULA

Teleskop di Bumi, yang ingin mencari objek jauh dan redup di alam semesta, akan terganggu oleh konstelasi raksasa satelit di orbit.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak