Al Amal, Misi ke Mars Pertama Uni Emirat Arab Sukses Diluncurkan

Uni Emirat Arab jadi negara Arab pertama yang sukses meluncurkan misi antarplanet.

Agung Pratnyawan
Senin, 20 Juli 2020 | 21:00 WIB
Peluncuran Al Amar, misi Uni Emirat Arab ke Mars. (Instagram/ Hope Mars Mission)

Peluncuran Al Amar, misi Uni Emirat Arab ke Mars. (Instagram/ Hope Mars Mission)

Hitekno.com - Setelah sempat tertunda, akhirnya Uni Emirat Arab berhasil meluncurkan misi pertama mereka ke Mars. Yakni dengan nama Hope atau Al Amal.

Misi Al Amal ini sukses diluncurkan pada akhir pekan kemarin. Membuat Uni Emirat Arab sebagai negara Arab pertama yang pertama meluncurkan misi perjalanan luar angkasa antarplanet.

Negara Arab tersebut mengucurkan uang setidaknya 200 juta dolar AS untuk mendanai misi ke Mars ini.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Uni Emirat Arab Kembali Tunda Luncurkan Misi ke Mars

Misi yang disebut Hope atau Al Amal dalam bahasa Arab itu, meluncur dari Pusat Luar Angkasa Tanegashima Jepang di atas roket H-IIA milik Mitsubishi Heavy Industries pada Senin (19/7/2020), sekitar pukul 6.58 pagi waktu setempat atau 4.58 pagi WIB.

Pesawat luar angkasa itu terpisah dari roket sekitar satu jam setelah lepas landas. Al Amal akan menghabiskan waktu sekitar tujuh bulan untuk tiba di Mars.

"Kerja keras dan pengabdian selama bertahun-tahun telah membuahkan hasil besar. Ini adalah pencapaian besar, tapi ini baru permulaan," kata Yousef Al Otaiba, Duta Besar UAE, seperti dikutip dari Space.com, Senin (20/7/2020).

Baca Juga: Cuaca Buruk, Uni Emirat Arab Tunda Misi ke Mars

Peluncuran misi Al Amal awalnya dijadwalkan pada 14 Juli tetapi ditunda beberapa kali karena kondisi cuaca yang buruk di lokasi peluncuran.

Probe dari misi Hope Mars milik Uni Emirat Arab sebelum peluncuran [MBRSC].
Probe dari misi Hope Mars milik Uni Emirat Arab sebelum peluncuran [MBRSC].

Diharapkan misi Al Amal ini bisa menginspirasi kaum muda di Uni Emirat Arab dan Semenanjung Arab untuk terlibat dalam studi serta perjalanan antariksa.

Dilansir dari Science Alert, misi ini meluncurkan pengorbit yang akan berada di sekitar Mars selama 687 hari untuk memberikan gambaran komprehensif tentang dinamika cuaca di atmosfer Mars.

Baca Juga: NASA Rilis Aturan Baru untuk Lindungi Bulan dan Mars dari Kontaminasi Bumi

Atmosfer Mars diketahui semakin menipis selama ribuan tahun dan sekarang didominasi oleh karbon dioksida, tetapi dulu atmosfernya mampu menjaga air di permukaannya dan para ilmuwan ingin tahu bagaimana perubahan itu terjadi.

Karenanya, Hope dilengkapi dengan tiga instrumen yang berbeda, yaitu sebuah imager dan dua spektrometer. Instrumen pertama akan memberikan gambar detail dari permukaan Mars, sementara lainnya akan mengumpulkan data yang memungkinkan para ilmuwan melacak bahan apa yang berada di atmosfer Mars.

Setelah melalui perjalanan tujuh bulan ke Mars, pengorbit itu akan mencapai orbit Mars pada Februari 2021.

Baca Juga: Penampakan Kawah di Planet Mars, Putih Mirip Kolam Marshmallow

Peluncuran Hope sukses ke Mars. [YouTube/@Hope Mars Mission]
Peluncuran Hope sukses ke Mars. [YouTube/@Hope Mars Mission]

Selain UAE, China juga akan mengikuti jalur peluncuran dengan meluncurkan misi Tianwen-1 pada 23 Juli. Misi tersebut akan mencakup pengorbit, pendarat, dan penjelajah sekaligus yang akan menyelidiki tentang geologi dan lingkungan Mars.

Kemudian disusul misi Mars 2020 milik NASA yang dijadwalkan meluncur pada 30 Juli. Misi ini akan mengirim penjelajah baru bernama Perseverance yang akan bergabung dengan pendahulunya di permukaan Mars.

Itulah kesuksesan Al Amar, misi ke Mars pertama dari Uni Emirat Arab. Kita nantikan apakah misi ini sukses mencapai planet merah tersebut. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak