Tak Seperti di Film, Karakter Dinosaurus "Kadal" Ini Justru Mirip Burung

Dilophosaurus ternyata bertubuh besar dengan struktur tulang mirip burung.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 10 Juli 2020 | 18:15 WIB
Di film, Dilophosaurus digambarkan sebagai hewan reptil mirip kadal dengan ludah beracun. (YouTube/ Liam Jacobs)

Di film, Dilophosaurus digambarkan sebagai hewan reptil mirip kadal dengan ludah beracun. (YouTube/ Liam Jacobs)

Hitekno.com - Bagi penggemar film Jurassic Park, mereka mungkin akan familiar dengan dinosaurus yang digambarkan mirip kadal, lengkap dengan ludah beracun dan jumbai di lehernya. Ternyata gambaran di film tersebut kurang cocok dengan penelitian terbaru ilmuwan.

Ilmuwan menemukan bahwa karakter dinosaurus yang digambarkan mirip reptil kadal penghasil racun dalam ludahnya di film Jurassic Park kurang sesuai dengan fakta ilmiah.

Dilophosaurus ternyata digambarkan oleh ilmuwan memiliki morfologi yang mirip dengan burung jika dibandingkan reptil.

Baca Juga: Terungkap, Asteroid Pembunuh Dinosaurus Picu Tsunami Besar

Pada film Jurassic Park (1993), terdapat adegan ketika staf bernama Dennis Nedry harus mati setelah diludahi dengan lendir beracun oleh Dilophosaurus.

Kini adegan tersebut dianggap kurang sesuai fakta ilmiah mengingat dramatisasinya terlalu dilebih-lebihkan.

Dilophosaurus yang digambarkan pada film Jurassic Park. (YouTube/ Liam Jacobs)
Dilophosaurus yang digambarkan pada film Jurassic Park. (YouTube/ Liam Jacobs)

Penelitian mengenai struktur morfologi Dilophosaurus yang mirip burung ini telah diterbitkan di Journal of Paleontology.

Baca Juga: Sebelum Era Dinosaurus, 5 Hewan Ini Sudah Ada

Dilophosaurus sebenarnya adalah salah satu hewan darat terbesar pada masanya. Mereka memiliki panjang tubuh mencapai 20 kaki atau 6,1 meter.

Penelitian tentang Dilophosaurus sudah dimulai oleh ilmuwan terdahulu pada 1954.

Namun penelitian itu dianggap masih "kabur" dan belum begitu jelas menggambarkan struktur Dilophosaurus sebenarnya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Dinosaurus Raptor Terakhir yang Hidup di Bumi

Ilustrasi kepala Dilophosaurus. (Press Release Eurek Alert/ The Saint George Dinosaur Discovery Site/ Brian Engh)
Ilustrasi kepala Dilophosaurus. (Press Release Eurek Alert/ The Saint George Dinosaur Discovery Site/ Brian Engh)

Hidup sekitar 183 juta tahun yang lalu selama Early Jurassic, dinosaurus yang dulu dipikirkan secara "random" ini sebenarnya tidak banyak diketahui oleh para paleontolog.

Meskipun masih banyak keraguan, itu tidak menghentikan Steven Spielberg untuk membayangkan makhluk mirip kadal lengkap dengan kulit leher mengembang dan semprotan racun.

Profesor Adam Marsh, ahli paleontologi dari University of Texas menganalisis lima spesimen Dilophosaurus terlengkap yang pernah ada.

Baca Juga: Berumur 110 Juta Tahun, Kulit Dinosaurus Ini Mirip Pakaian Perang

Struktur tulang kepala Dilophosaurus. (Press Release Eurek Alert/ The Saint George Dinosaur Discovery Site/ Brian Engh)
Struktur tulang kepala Dilophosaurus. (Press Release Eurek Alert/ The Saint George Dinosaur Discovery Site/ Brian Engh)

Deskripsi penelitian terdahulu menghasilkan gambar makhluk dengan rahang lemah dan jambul rapuh, sesuatu yang menurut Marsh mungkin telah memengaruhi novel dan film Jurassic Park.

Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa tulang rahang bertindak sebagai perancah untuk otot-otot kuat di sekitar wajah.

Itu jauh dari embel-embel "lemah" yang terlihat dari film Jurassic Park.

Dikutip dari IFLScience, penemuan mengungkapkan bahwa tulang Dilophosaurus adalah pneumatik, yang berarti tulang mereka berbintik-bintik atau berongga dengan kantong udara.

Hal tersebut memberikan sistem kerangka yang sangat ringan di mana merupakan karakteristik dari banyak burung modern yang masih ada.

Tulang pneumatik ini membantu burung mengembangkan kulit selama musim kawin dan membuat mereka dapat menghasilkan suara cukup keras.

Struktur unik rongga sinus Dilophosaurus tampaknya menunjukkan bahwa ia dapat melakukan hal yang sama dengan struktur di atas kepalanya.

"Dilophosaurus dikenal sebagai dinosaurus yang 'paling tidak' dikenal (rupa dan strukturnya). Sebelum penelitian ini, tidak ada yang tahu seperti apa Dilophosaurus itu atau bagaimana mereka berevolusi," kata Adam Marsh dalam press release-nya.

Tulang berongga dengan kantong udara ini sangat berguna bagi dinosaurus tersebut untuk mengelola tubuh besar mereka.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak