Komet NEOWISE Melintas di Dekat Bumi, Penampakannya Menakjubkan!

Komet NEOWISE yang melintas di dekat Bumi sejak awal Juli 2020 meninggalkan pemandangan menakjubkan!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 09 Juli 2020 | 17:45 WIB
Ilustrasi komet. (Pixabay/ A Owen)

Ilustrasi komet. (Pixabay/ A Owen)

Hitekno.com - Menggunakan peralatan teleskop berteknologi tinggi, kita bisa mengamati komet NEOWISE yang melintas di dekat Bumi. Tak seterang komet lainnya, video time-lapse mengenai komet NEOWISE bisa kita saksikan melalui beberapa fotografer serta ilmuwan berlisensi dari NASA.

Pada awal tahun ini, teleskop luar angkasa NEOWISE menemukan komet terbarunya dengan kecerahan yang tidak terlalu mencolok.

Saat ditemukan pada tanggal 27 Maret 2020, komet tersebut dijuluki sebagai Comet NEOWISE (Near Earth Object Wide-Infrared Survey Explorer) yang dikatalogkan sebagai C/2020 F3.

Baca Juga: Astronom Temukan Bintang Neutron Termuda, Berusia 240 Tahun

Komet terletak 312 juta kilometer dari Matahari dan bersinar pada magnitudo +17.

Itu sekitar 25 ribu kali lebih redup dari bintang paling samar yang bisa dilirik dengan mata telanjang.

Komet NEOWISE yang tertangkap oleh ilmuwan NASA. (Press Release NASA/ Wisnu Reddy)
Komet NEOWISE yang tertangkap oleh ilmuwan NASA. (Press Release NASA/ Wisnu Reddy)

Komet NEOWISE bisa terlihat sangat jelas apabila dipantau menggunakan teleskop besar.

Baca Juga: Asteroid Jenis Baru Ditemukan, Punya Ekor Mirip Komet?

Tetapi pada bulan Juli, Comet NEOWISE telah mengangkat harapan bahwa itu akan menjadi objek yang menggiurkan bagi para pengamat langit setelah dua komet sebelumnya (ATLAS dan SWAN) menghilang awal tahun ini.

Sebagai informasi, semakin rendah magnitudonya maka semakin terang pula komet tersebut.

Mengingat magnitudo komet NEOWISE cukup tinggi, maka dipastikan akan lebih redup.

Baca Juga: Observatorium Itera Lampung Berhasil Potret Komet Swan, Ini Penampakannya

Dikutip dari Space.com, komet ini sudah melintasi Bumi sejak awal Juli 2020.

Posisi komet NEOWISE menggunakan teleskop GoTo. (Space.com)
Posisi komet NEOWISE menggunakan teleskop GoTo. (Space.com)

Bahkan komet NEOWISE bisa diamati lewat ISS pada 05 Juli 2020.

Sekitar 11 Juli, komet akan mencapai ketinggian 10 derajat. Sebagai perbandingan, 10 derajat kira-kira sama dengan lebar kepalan tangan kita yang ditekukkan dengan jarak lengan.

Baca Juga: Menakjubkan, Teleskop Hubble Rekam Pecahnya Komet ATLAS

Pada 22 hingga 23 Juli 2020, komet NEOWISE akan mencapai posisi terdekat dengan Bumi yang jaraknya sekitar 103 juta kilometer.

Meski berada di dekat Bumi, namun posisinya tidak dalam kategori membahayakan.

"Dalam gambar-gambar penemuannya, Comet NEOWISE muncul sebagai titik terang bercahaya yang bergerak melintasi langit bahkan ketika itu masih cukup jauh. Segera setelah kami melihat seberapa dekat itu dengan Matahari, kami berharap itu akan menampilkan pertunjukan yang bagus," kata Amy Mainzer, peneliti utama NEOWISE dari Universitas Arizona, pada press release NASA.

Komet NEOWISE akan menjauh di luar orbit Bumi dalam perjalanan kembali ke bagian luar Tata Surya pada pertengahan Agustus 2020.

Ketika kita memasuki periode Agustus, posisi komet bisa teramati bagi pengamat dengan teleskop kecil.

Pengamat amatir harus mencari kondisi yang paling menguntungkan.

Bahkan komet yang terang penampakannya dapat dilenyapkan oleh awan cakrawala tipis, kabut, udara lembab, asap, cahaya senja, lampu kota, atau cahaya Bulan.

Untuk mengetahui mengenai Comet NEOWISE dan misi teleskop NEOWISE lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi situs NASA di link ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak