Hampir Jadi, Matahari Made In China Diharapkan Beroperasi pada 2020

Matahari buatan yang dirancang oleh ilmuwan China diharapkan menghasilkan energi bersih yang tak terbatas.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 19 Desember 2019 | 19:30 WIB
Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Hitekno.com - Pada bulan Maret 2019, para ilmuwan dari China menargetkan bahwa Matahari buatan akan diselesaikan pada tahun 2019. Mendekati akhir tahun 2019, ilmuwan yang tergabung dalam penelitian menjelaskan bahwa proyek Matahari "made in China" berjalan dengan lancar.

Mereka menjelaskan bahwa proyek berjalan sesuai rencana sehingga kini mereka sedang berada dalam tahap finalisasi.

Namun mereka tidak menampik bahwa terdapat beberapa masalah yang masih belum dapat mereka selesaikan.

Baca Juga: Gerhana Matahari 26 Desember 2019 Ancam Pergerakan Bumi?

Berbicara kepada media Xinhua, Duan Xuru, salah satu ilmuwan dari China National Nuclear Corporation menjelaskan bahwa mereka berharap bahwa Matahari buatan harus bisa beroperasi pada tahun 2020.

Mereka percaya bahwa ketika Matahari buatan sudah jadi, maka itu diharapkan bisa menjadi tonggak sejarah baru di dunia penelitian.

HL-2M Tokamak atau Matahari buatan di China. (YouTube/ CNet)
HL-2M Tokamak atau Matahari buatan di China. (YouTube/ CNet)

Xuru sanggat bangga bahwa sebentar lagi mereka bisa membuat fusi nuklir menjadi piihan energi yang layak di Bumi.

Baca Juga: Tampangnya Sekilas Kocak, Ternyata Ikan Laut Dalam Ini Sangat Mengerikan!

Matahari buatan yang dibahas di sini bukan seperti Matahari alami yang bisa dilihat saat terbit dan tenggelam.

Namun itu adalah sebuah reaktor nuklir yang diharapkan menawarkan energi seperti Matahari.

Dikutip dari Futurism, Matahari buatan diharapkan menghasilkan plasma yang lebih panas dari 200 juta derajat Celcius.

Baca Juga: Bertenaga Matahari, JBL Klaim Headphone Terbarunya Tahan Lama

Jika bisa dioptimalisasi secara maksimal, alat tersebut dapat menyediakan sumber energi bersih yang hampir tak terbatas kekuatannya.

Dinamakan sebagai Tokamak HL-2M, Matahari buatan ini seperti "cawan suci" yang bisa menjadi objek penelitian baru untuk menemukan energi bersih dalam jumlah sangat besar di masa depan.

Baca Juga: Dekati Matahari, NASA Terkejut Temukan Ini

Meski sudah berada pada tahap finalisasi, namun para ilmuwan China juga masih menemui beberapa kendala pada perangkat tersebut.

Mereka belum menemukan cara yang bisa menghemat biaya untuk menjaga plasma yang sangat panas dan stabil cukup lama untuk terjadinya fusi.

Namun apabila sudah dipecahkan, maka Matahari "made in China" ini bisa membuat ilmuwan China selangkah lebih maju dalam menghadirkan energi bersih jika dibandingkan dengan ilmuwan negara-negara Barat.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak