Baru Terungkap, Ternyata Komet Ini Punya Bulan Sendiri

Bukan cuma planet yang punya Bulan, komet juga.

Agung Pratnyawan
Senin, 19 Agustus 2019 | 13:00 WIB
Bintang berekor atau Komet. (The Daily Nexus)

Bintang berekor atau Komet. (The Daily Nexus)

Hitekno.com - Sebuah komet terkenal akan penampilannya yang mencolok dengan ekor cantiknya. Namun siapa sangka ada komet yang ternyata punya bulan seperti planet.

Seorang astrofotografer berhasil menemukan sebuah bulan kecil yang mengelilingi Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.

Komet itu sendiri sangat terkenal sekitar lima tahun yang lalu, ketika wahana antariksa milik Badan Antariksa Eropa (ESA) yang disebut Rosetta tiba di orbit komet itu.

Baca Juga: Serem Banget, Asteroid Seukuran Lapangan Sepak Bola Hampir Tabrak Bumi

Penemuan bulan ini diungkap oleh astrofotografer dengan akun Twitter @landru79 ketika sedang menjelajahi arsip gambar yang dipotret Rosetta. Bulan itu kini disebut sebagai Churymoon.

Penemuan Churymoon tentu sangat menarik perhatian para astronom karena selama misinya di orbit Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko, Rosetta belum pernah melihat objek kecil itu.

Dilansir dari phys.org, penampakan bulan ini dipotret melalui instrumen kamera OSIRIS yang tersemat pada Rosetta pada 21 Oktober 2015.

Baca Juga: Minggu Depan Asteroid Besar Akan Melintasi Bumi, Catat Tanggalnya

Dari gambar itu diperkirakan bahwa Churymoon memiliki diameter selebar 4 m dan membutuhkan 12 jam untuk bergerak mengitari induknya.

Bulan dari Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko [Twitter: @landru79].
Bulan dari Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko [Twitter: @landru79].

Sementara itu, jaraknya dari pusat Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko sendiri diperkirakan mencapai 2,4 hingga 3,9 km.

Untuk saat ini, para astronom memperkirakan bahwa Churymoon merupakan serpihan puing yang dilontarkan oleh komet tadi akibat radiasi dari Matahari dan akan menjadi objek penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Fakta Mencengangkan Tentang Asteroid Emas, Bikin Manusia Auto Kaya

Itulah temuan koment dengan bulan yang mencengangkan. Ternyata masih banyak misteri di luar angkasa saja. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait

TERKINI

AS tak mau fasilitas produksi TSMC di Taiwan dicaplok oleh China jika terjadi invasi, begini kata mantan pejabatnya.
sains | 13:52 WIB
Terdapat 147 gunung api, dan 68 diantaranya merupakan gunung api aktif.
sains | 11:39 WIB
Ini yang perlu kamu tahu tentang abu vulkanik dan pasir konstruksi.
sains | 11:04 WIB
Berikut bahaya abu vulkanik untuk kesehatan yang tim HiTekno.com rangkum untuk kamu.
sains | 08:51 WIB
Di balik sederet bahaya abu vulkanik, ternyata ada manfaat yang jarang diketahui, apa saja?
sains | 21:53 WIB
Ada banyak cara untuk menghilangkan abu vulkanik yang berpotensi berbahaya secara aman.
sains | 21:17 WIB
Departemen Dalam Negeri AS memberikan lampu hijau tiga dari lima lokasi pengeboran minyak, PBB angkat bicara.
sains | 20:55 WIB
Pihak berwenang tak mengungkap ke publik saat ada kejadian kebocoran reaktor nuklir di Minnesota, AS.
sains | 16:41 WIB
Proyek Willow tetap disahkan meskipun ada keberatan dari aktivis lingkungan, yang menyatakan kekhawatiran tentang potensi dampak iklim oleh kegiatan pengeboran.
sains | 14:25 WIB
Ramai ditentang, Proyek Willow malah dapat lampu hijau, kritik pun berhamburan.
sains | 13:48 WIB
Apa saja dampak yang bisi ditimbulkan oleh abu vulkanik? Ini yang perlu kamu tahu.
sains | 10:43 WIB
Gunung yang diidentifikasi Badan Informasi Geospasial (BIG) memiliki ketinggian sekitar 2.300 meter dari dasar laut Pacitan.
sains | 11:33 WIB
Dibalik keindahan salju, apa kamu tahu bagaimana proses terjadinya hujan salju? Kenapa bisa terjadi sampai terbentuk salju dan turun hujan?
sains | 10:40 WIB
Ini yang perlu kamu tahu tentang "kenapa wujud hujan tidak seperti air terjun". Apa sebab?
sains | 20:51 WIB
AS telah berusaha untuk menahan kemajuan teknologi China, yang dianggapnya sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.
sains | 20:37 WIB
Rusia luncurkan satelit baru, ini fungsi utamanya.
sains | 19:26 WIB
Ilmuwan menemukan bahwa varian SARS-CoV-2 dapat menyebabkan infeksi pada populasi tikus liar di daerah perkotaan utama AS.
sains | 19:41 WIB
Virus yang lama tidur di tempat beku permanen di belahan Bumi Utara ini bisa bangkit lagi, kata ilmuwan.
sains | 17:51 WIB
Tampilkan lebih banyak