Sebagian Besar Es Laut Tertua di Dunia Menghilang

Tahun 2030 beruang kutub akan krisis makanan, kasihan ya!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 12 Desember 2018 | 16:30 WIB
Ilustrasi es menghilang di Arktik. (Pixabay_Geralt)

Ilustrasi es menghilang di Arktik. (Pixabay_Geralt)

Hitekno.com - Sebagian besar es laut tertua di dunia dilaporkan telah menghilang dan hal itu harus diperhatikan oleh umat manusia. Temuan terbaru mengungkapkan bahwa hilangnya es laut tertua di dunia dapat berakibat buruk bagi lingkungan.

Es yang ada di laut Arktik belum pernah mencapai usia semuda ini sebelumnya. Hal itu dikarenakan es yang berumur tua ternyata telah meleleh dalam beberapa dekade terakhir.

Temuan yang dirilis pada hari Selasa (11/12/2018), mengungkapkan bahwa itu bisa menjadi pertanda buruk bagi kawasan Arktik.

Baca Juga: Gempa 8,5 SR Bisa Guncang Himalaya, Ini Peringatan Ilmuwan

Kenaikan temperatur suhu udara dan samudra, mengantar es laut tertua di dunia menuju spiral kematian.

Wilayah yang dulunya ditempati oleh es tertua di dunia kini berkurang sebesar 95 persen dibandingkan dengan keadaan yang sama tiga dekade lalu.

Para ilmuwan yang tergabung dalam National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melaporkan penemuan ini dalam pertemuan tahunan Arctic Report Card.

Baca Juga: Di Luar Dugaan, Pohon Bisa Atasi Perubahan Iklim Lebih Kuat

Fenomena dari mencairnya es di Arktik merupakan tanda-tanda bahwa perubahan iklim sedang kita hadapi.

Tahun lalu adalah rekor terpanas kedua untuk wilayah tersebut dan itu membuat cakupan es menyusut signifikan.

Es laut tertua di dunia (warna putih) pada tahun 1985. (NOAA)
Es laut tertua di dunia (warna putih) pada tahun 1985. (NOAA)

Air yang berada di Atlantik sekarang sedang menuju Samudra Arktik sehingga membuat lapisan Permafrost mencair.

Baca Juga: Ilmuwan Rancang Tim Fortnite untuk Edukasi Perubahan Iklim

Es tua cenderung tebal dan tahan lama, bertindak sebagai ''penahan'' atau jangkar es selama musim panas berlangsung.

Namun es padat tertua di dunia ternyata tidak sanggup menahan suhu ketika perubahan iklim terjadi.

Suhu udara di Kutub Utara telah menghangat dua kali lebih besar daripada bagian dunia lain.

Baca Juga: Rekor Cuaca Terpanas di California, Waspada Perubahan Iklim

Dikutip dari Gizmodo, gelombang panas ditambah dengan badai yang kuat telah memecah cengkeraman es tertua di dunia.

Menyusutnya es laut tertua di dunia (warna putih) pada tahun 2018. (NOAA)
Menyusutnya es laut tertua di dunia (warna putih) pada tahun 2018. (NOAA)

Arctic Report Card mengungkap bahwa pada bulan Maret 1985, es berumur empat tahun ke atas meliputi area sebesar 1.578.284 kilometer persegi.

Bulan Maret 2018, lapisan es berumur tua mencakup 209.214 kilometer persegi.

Es Arktik tua sekarang menutupi kurang dari 1 persen wilayah Samudera Arktik.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa Arktik dapat mengalami musim panas bebas es pada tahun 2030 jika emisi karbon terus meningkat.

Bongkahan es besar yang terlepas di Arktik. (National Observer)
Bongkahan es besar yang terlepas di Arktik. (National Observer)

Itu merupakan pertanda buruk bagi beruang kutub karena gumpalan es yang ada di darat akan menghilang.

Penurunan jumlah es juga membuat Arktik lebih mudah diakses. Itu bisa mengakibatkan konflik karena di wilayah tersebut kaya akan cadangan minyak, gas, dan mineral.

Beberapa negara akan berbondong-bondong memperebutkan sumber daya tersebut sehingga rawan akan konflik.

Ilmuwan memprediksi bahwa hal itu akan menjadi masalah besar bagi AS dan juga negara di sekitar Arktik lainnya.

Hilangnya es laut tertua di dunia akan menjadi kabar buruk bagi keberlangsungan iklim yang ramah di Bumi.

Berita Terkait

TERKINI

Jepang berencana melakukan pembatasan ekspor yang sangat mengancam industri semikonduktor China.
sains | 15:35 WIB
Medan, Pekanbaru, Bogor, Sleman dan Badung menjadi wilayah dengan peningkatan jumlah pembeli kendaraan listrik tertinggi
sains | 14:48 WIB
Hyundai Motor Group telah mendirikan Hyundai Energy Indonesia untuk mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait.
sains | 10:06 WIB
Setelah sanksi AS dilayangkan ke China, serangan balik ini membuat Negeri Paman SAM berang.
sains | 16:16 WIB
Misi menjelajahi sabuk asteroid ini merupakan proyek ilmiah nasional yang besar. Apa tujuannya?
sains | 12:47 WIB
Tingkat oksigen di kedalaman laut menurun, biota Samudra Antartika terancam.
sains | 16:58 WIB
Upaya Washington untuk mengisolasi China dari pemasoknya sudah lama diantisipasi oleh Beijing, industri tetap jalan.
sains | 16:31 WIB
Ingin "ngobrol" sama kucing? Simak dulu hasil penelitian dari para ilmuwan berikut ini.
sains | 15:06 WIB
Akankah keduanya akan meracik chipset canggih untuk smartphone? Tampaknya bukan. Lantas apa yang mau digarap bareng?
sains | 14:34 WIB
Proyek chip yang dipasang di otak manusia sudah disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat.
sains | 18:58 WIB
Tidak semua orang sering jadi incaran nyamuk, ternyata ini sebabnya.
sains | 14:41 WIB
Gerak semu matahari terdiri dari 2 jenis, yaitu gerak semu harian dan gerak semu tahunan, begini rinciannya.
sains | 19:02 WIB
Studi ini menemukan bahwa semakin tinggi usia smartphone pertama, semakin baik kesehatan mental yang pada orang dewasa muda.
sains | 15:28 WIB
Ada beberapa alasan mengapa China mengadopsi RISC-V. Apa saja?
sains | 13:42 WIB
Indonesia memiliki seabrek peninggalan jaman purba, yang dibuktikan dengan adanya manusia prasejarah. Apa saja jenisnya?
sains | 19:36 WIB
Perbedaan mendasar dalam struktur dan material membuat keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Apa bedanya?
sains | 19:24 WIB
Mata lelah karena HP bisa menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:13 WIB
Nyeri otot setelah olahraga bukanlah hal yang berbahaya, simak penjelasannya di sini.
sains | 19:04 WIB
Tampilkan lebih banyak