NASA Luncurkan Satelit Laser untuk Mengukur Es di Bumi

Dalam 1 detik, satelit NASA ini bisa menembakkan 10 ribu laser ke Bumi. Keren!

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 17 September 2018 | 11:30 WIB
Satelit laser NASA ICESat-2. (Engadget)

Satelit laser NASA ICESat-2. (Engadget)

Hitekno.com - Badan Atariksa Amerika Serikat NASA, telah sukses meluncurkan satelit laser. Peluncuran satelit ini untuk melakukan pengukuran dan pemantauan es di Bumi.

Adalah ICESat-2, satelit laser NASA yang berhasil diluncurkan dengan roket Delta II dari California, AS.

Karena penggunaan laser untuk melakukan pengukuran, satelit NASA ini disebut dengan satelit laser.

Dilansir dari Metro.co.uk, satelit ini digunakan untuk melacak peningkatan permukaan laut di Bumi karena pemanasan global yang mencairkan es.

Satelit laser NASA ICESat-2. (Spaceflight Now)
Satelit laser NASA ICESat-2. (Spaceflight Now)

Satelit laser milik NASA ini akan mengukur seberapa cepat es dan gletser mencair karena pemanasan global.

Untuk melakukan pengukuran ini, satelit akan naik ke ke beberapa orbit di atas kutub. Dengan posisi ini akan memberikan pandangan seluas 300 mil atau 482 km.

Saat di orbitnya, satelit NASA ini akan menembakkan laser khusus ke Bumi sebanyak 10 ribu kali setiap detik.

Dengan memakai laser ini, dapat melakukan pengukuran dengan akurat setiap 70 cm atau 2,3 kaki.

Laser ini akan dinyaakan untuk melakukan pengukuran setelah satelit sampai di orbitnya. Setidaknya pengukuran ini membutuhkan waktu dua minggu.

Satelit laser NASA ICESat-2. (Gunter's Space Page)
Satelit laser NASA ICESat-2. (Gunter's Space Page)

''Dengan misi ini kami melanjutkan eksplorasi manusia di wilayah kutub yang terpencil dari planet kita dan memajukan pemahaman kita tentang bagaimana perubahan dari lapisan es Bumi di kutub dan tempat lainnya akan mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia, sekarang dan di masa depan'' kata Thomas Zurbuchen dari Direktorat Misi Sains NASA.

Baca Juga: NASA Akan Kirim Astronot untuk Tinggal di Pangkalan Bulan

Misi satelit laser NASA ini juga akan menghasilkan data beresolusi tinggi tentang perubahan es di kutub.

Data ini dapat digunakan untuk memprediksi peningkatan permukaan air laut karena mencairnya es di Greenland dan Antartika.

Nasa juga menyebutkan kalau misi ini akan membantu ilmuwan untuk memahami bagaimana menurunnya es dan dampak pencairan es pada laut juga atmosfer.

Kita tunggu saja seperti apa hasil pengukuran satelit laser NASA ini. Dan semoga sangat membantu dalam upaya pencegahan dampak pemanasan global.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB