Menurut NASA, Deretan Tanaman Ini Ampuh Usir Racun di Ruangan

Pastikan tanaman-tanaman ini ada di rumahmu ya.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Kamis, 30 Agustus 2018 | 18:00 WIB
Tanaman pengusir racun. (Youtube)

Tanaman pengusir racun. (Youtube)

Hitekno.com - Dari sekian banyak jenis tanaman di dunia, NASA ternyata punya deretan tanaman yang ampuh untuk mengusir racun dari ruangan.

Deretan tanaman dari NASA ini adalah bagian dari kampanye udara bersih yang sedang dilakukan.

NASA percaya jika kita masih bisa menemukan banyak zat-zat racun yang berbahaya bagi tubuh dari dalam ruangan tempat kita tinggal.

Baca Juga: Karena Gelombang Panas, Pohon Pisang Bisa Tumbuh di London

Racun-racun seperti benzene, trichloroethylene, dan amonia adalah beberapa jenis racun yang sering ditemui.

Menurut NASA, tanaman-tanaman ini mampu menyerap racun yang ada di ruangan hingga 85% dan mampu membuat udara dalam ruangan menjadi lebih bersih.

Berikut lima tanaman yang ampuh usir racun di ruangan versi NASA.

Baca Juga: Waspada, Ini 6 Tanaman Berbahaya di Sekitarmu

1. Anthurium Andraeanum atau Flamingo Lily

Anthurium Andraeanum. (Bunches)
Anthurium Andraeanum. (Bunches)

Tanaman Anthurium Andraeanum atau Flamingo Lily adalah jenis tanaman yang sangat cocok untuk melembabkan udara dan menjernihkan uap air.

Karena kemampuan ajaibnya ini membuat NASA menempatkan Anthurium Andraeanum sebagai salah satu tanaman yang paling ampuh usir racun.

Baca Juga: Keren, Ilmuwan Ciptakan Tanaman Bercahaya Pengganti Lampu

2. Gerbera Jamesonii

Gerbera Jamesonii. (1800flowers)
Gerbera Jamesonii. (1800flowers)

Gerbera Jamesonii memiliki tampilan warna yang cerah dan sangat ampun untuk mengusir racun seperti benzene, formaldehid, dan trikloroetil dari udara.

Tanaman ini sangat cocok untuk diletakan di ruangan yang hangat.

Baca Juga: Fakta Ilmiah Kenapa Pohon Kamboja Banyak Ditanam di Tanah Makam

3. Scindapsus atau Golden Lotus

Scindapsus. (Indoor Gardens)
Scindapsus. (Indoor Gardens)

Scindapsus atau Golden Lotus sangat cocok untuk ditempatkan di sisi ruangan yang teduh. Tanaman ini juga baik untuk menghilangkan benzena dan formaldehida dari dalam ruangan.

Sayangnya, tanaman ini cukup beracun untuk anak-anak dan hewan.

4. Aglaonema

Aglaonema. (My City Plants)
Aglaonema. (My City Plants)

Tanaman Aglaonema ini tidak memerlukan banyak cahaya agar bisa hidup dengan baik, namun tanaman ini teruji dapat melembabkan udara.

Sama seperti Scindapsus, Aglaonema mampu menyaring racun seperti benzena dan formaldehida dari udara.

5. Chlorophytum atau Spider Plant

Chlorophytum. (Crocus)
Chlorophytum. (Crocus)

Tanaman ini paling sering ditemui dalam ruangan karena memiliki tampilan cantik dan bunga-bunga kecil yang indah.

Dalam sejumlah studi, tanaman ini dapat menghilangkan beberapa jenis racun seperti benzena, formaldehida, karbon monoksida, dan xilena dari udara dalam ruangan.

Untungnya, tanaman ini tidak berbahaya untuk hewan dan anak-anak.

6. Ivy

Ivy. (The Home Depot)
Ivy. (The Home Depot)

Ivy dangat cocok untuk kondisi ruangan dengan pencahayaan rendah. Selain itu tampilan tanaman ini sangat cantik yang cocok untuk menjadi penghias ruangan.

Tanaman ini sangat baik untuk menyerap benzena, karbon monoksida, formaldehida, dan trichloroethylene.

Selain itu, tanaman ini juga baik untuk menghilangkan beberapa alergen seperti jamur.

7. Sansevieria atau Mother-in-Law's Tounge

Sansevieria. (Crocus)
Sansevieria. (Crocus)

Sansevieria atau tanaman lidah mertua ini dipercaya sangat ampuh untuk menghilangkan formaldehide, benzena, dan trichloroethylene dari dalam ruangan.

Tanaman ini juga dapat menyerap CO2 dan melepas O2 di malam hari.

Selain beberapa tanaman di atas, tanaman-tanaman seperti Dracaena Marginata, Philodendron, Nephrolepis, Spathiphyllum, Bamboo Palm, Schefflera, dan Chrysanthemum juga terbukti ampuh mengusir racun dari ruangan versi NASA.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak