Fakta Ilmiah Kenapa Pohon Kamboja Banyak Ditanam di Tanah Makam

Namun meskipun dipercaya memiliki kisah mistis oleh masyarakat setempat, sebenarnya ada alasan ilmiah dibalik itu lho guys.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 13 Juli 2018 | 14:30 WIB
Pohon Kamboja/balconefiorito

Pohon Kamboja/balconefiorito

Hitekno.com - Kamu pasti sering sekali melihat pohon kamboja tertanam tegak berdiri di tanah kuburan di Indonesia.

Banyak kisah mistis setempat mengenai tumbuhnya pohon kamboja yang banyak tumbuh di tanah makam Indonesia.

Namun meskipun dipercaya memiliki kisah mistis oleh masyarakat setempat, sebenarnya ada alasan ilmiah dibalik itu lho guys.

Baca Juga: Viral di Instagram, Video Seorang Pria Tendang Ibu dan Anak

Yuk langsung aja simak biar kamu nggak penasaran.

Tempat Pohon Kamboja Berasal

Pohon Kamboja/Pixabay
Pohon Kamboja/Pixabay

Pohon Kamboja dengan nama famili Plumeria ini adalah tumbuhan yang berasal dari Amerika Tengah.

Baca Juga: Zomato Distribusikan 250.000 Makanan di Seluruh Dunia

Nama Plumeria ditetapkan untuk menghormati Charles Plumier, seorang pakar botani asal Prancis yang pertama kali meneliti tanaman ini.

Bibit pohon ini akhirnya menyebar ke berbagai daerah tropis untuk ditanam dan dirasakan manfataanya.

Pohon ini juga bisa ditanam di daerah bermusim dingin, asalkan dipelihara di dalam ruangan dengan pencahayaan ultraviolet yang cukup.

Baca Juga: Ingin Saingi Steam, Tencent Hadirkan WeGame

Fakta Biologis Pohon Kamboja

Pohon Kamboja/balconefiorito
Pohon Kamboja/balconefiorito

Kamboja, semboja atau frangipani adalah kelompok tumbuhan dalam keluarga Plumeria.

Tanaman khas daerah tropis ini harus terpapar cahaya matahari langsung meinimal enam jam setiap hari.

Baca Juga: Pemula Seperti Nikita Mirzani, Coba Aplikasi Pilih Model Hijab

Dilansir dari plantcaretoday.com, bunga kamboja memiliki berbagai variasi warna yaitu, putih, kuning, merah muda dan ungu.

Umumnya mahkota bunga ini berjumlah lima, namun berjumlah empat atau enam termasuk langka dan cenderung dipercaya memiliki energi gaib oleh masyarakat sekitar.

Karakteristik Pohon Kamboja Cocok untuk Tanah Makam

Pohon Kamboja/Pixabay
Pohon Kamboja/Pixabay

Iklim dan cuaca Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan pohon kamboja ini, ditambah lagi pohon kamboja ini dapat diperbanyak dengan mudah yaitu dengan stek batang.

Menariknya pohon kamboja ini akan merontokkan bunganya bahkan sebelum layu, dalam kondisi masih menyimpan bau wangi yang optimal.

Keadaan ini akan membuta kuburan dapat bertabur bunga secara berkala dan tetap wangi, meski tidak ada orang yang datang menaburkan bunga.

Selain itu, jasad dalam kuburan akan membusuk secara organik dan membuat tanahnya sangat subur. Karakteristik pohon kamboja yang sangat membutuhkan pemupukan intens dan kuat untuk bisa terus hidup dan berbunga.

Sehingga siklus pohon kamboja ini sangat cocok untuk karakteristik tanah makam.

Dibandingkan menanam pohon berbuah yang malah akan menambah bau saat membusuk atau bunga yang rontok saat layu.

Selain itu, karakteristik daun yang tumbuh bergerombol bisa dimanfaatkan sebagai peneduh bagi pengunjung yang datang.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak