BSSN: Serangan Siber Terbanyak Incar Sektor Pemerintah

Serangan siber yang mengincar pemerintah melebihi sektor keuangan dan telekomunikasi.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 25 Agustus 2021 | 13:15 WIB
Ilustrasi hacker. (Pixabay/ Pete Linforth)

Ilustrasi hacker. (Pixabay/ Pete Linforth)

Hitekno.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyampaikan kalau sektor pemerintah menjadi target serangan siber paling banyak dan paling digemari pelaku.

Data BSSN mendapati kalau sekotor pemerintah yang paling banyak mengalami kasus kebocoran data akibat malware pencuri informasi sampai 45,5 persen.

Diikuti sektor keuangan (21,8 persen), telekomunikasi (10,4 persen), penegakan hukum (10,1 persen), transportasi (10,1 persen), dan lainnya (2,1 persen).

"Lebih banyak memang yang diserang adalah pemerintahan," ujar Kepala BSSN Hinsa Siburian, dilansir dari Suara.com, Rabu (25/8/2021).

Tercatatkan, dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2021 terjadi 741.441.648 kali anomali trafik atau serangan siber.

Menurut Hinsa dari jumlah tersebut, kategori anomali atau serangan terbanyak didominasi oleh malware, lalu aktivitas mengganggu ketersediaan layanan, dan aktivitas trojan.

Hinsa mengatakan, negara telah memberi mandat kepada BSSN untuk menangani permasalahan keamanan siber di Tanah Air.

Ilustrasi peretas. (Pixabay)
Ilustrasi peretas. (Pixabay)

BSSN, kata dia, terus berupaya mengamankan ruang siber dengan dengan membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

CSIRT merupakan tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

Hinsa mengatakan CSIRT dibangun di lembaga maupun penyelenggara sistem elektronik.

Baca Juga: Mi 360 Home Security Camera 2K Raih Sertifikasi Keamanan dari BSI

"Itulah pasukan yang sedang kita bangun dan sampai saat ini sudah hampir 100 CSIRT yang sudah terbangun dan terus akan kita bangun sesuai dengan perkembangan dari pembangunan digitalisasi," kata dia.

Hinsa juga menyampaikan bahwa BSSN juga sedang menyelesaikan beberapa produk, di antaranya Strategi Keamanan Siber Nasional.

Menurut dia, keberadaan strategi itu penting dalam membangun dan membentuk kekuatan siber nasional.

"Kemudian jika terjadi krisis kita sudah memiliki manajemen krisis siber nasional," pungkasnya.

Itulah data BSSN yang mendapati kalau sektor pemerintah jadi incaran serangan siber melebihi bidang lainnya. (Suara.com/ Dythia Novianty).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Cara membuat tanda centang atau ceklis di Microsoft Word dengan mudah....

internet | 16:05 WIB

Pihak dokter Tifa kembali mendatangi UGM untuk meminta salinan dokumen ijazah Sarjana Muda milik Jokowi....

internet | 14:35 WIB

Gibran Rakabuming kena hujat warganet setelah videonya terbalik memakai sarung tangan viral di media sosial....

internet | 10:13 WIB

Link berisi saldo DANA Kaget yang masih bisa diklaim pengguna pada 13 September 2025....

internet | 09:13 WIB

Link untuk mendapatkan saldo DANA Kaget hari ini....

internet | 09:02 WIB