Protes Polos Netizen Ke BMKG Ini Berujung Debat Serius di Twitter

Berusaha menyampaikan info gempa dengan cepat, ternyata BMKG masih juga menerima protes dari netizen.

Galih Priatmojo | Amelia Prisilia
Sabtu, 13 Oktober 2018 | 19:15 WIB
BMKG. (twitter/infoBMKG)

BMKG. (twitter/infoBMKG)

Hitekno.com - Pada Kamis (11/10/2018), gempa bermagnitudo 6,4 menimpa di Situbondo, Jawa Timur. Gempa di 61 km timur laut Situbondo ini langsung diinfokan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melalui akun Twitter resminya @infoBMKG.

Mencoba sebisanya untuk menyampaikan info gempa dengan cepat, ternyata BMKG masih juga menerima protes dari netizen.

Salah satu komentar kocak disampaikan oleh akun @Anikawan1. Ia meminta agar admin dapat memberikan info jauh sebelum gempa terjadi.

Baca Juga: Bongkar Kebohongan mengenai Orang Indonesia Pertama di Everest

''Bisa gak sie min ngasi peringatannya itu jauh2 sblum terjadi. biar bisa antisipasi, keknya fungsi BMKG d negara lain itu gitu, bukan ngabarin sedetik sblum kejadian'' tulis @Anikawan1 dengan polosnya.

Cuitan polos @Anikawan1 ini lalu dibalas oleh @Andikasatria046 dengan sedikit kesal.

''Gempa itu gak ada yang bisa memprediksi mbak. Mbak nya tau dari negara mana deh?'' komentar @Andikasatria046.

Baca Juga: Siang Ini, Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Yogyakarta

Tidak berhenti dan masih ngeyel, akun @Anikawan1 membalas lagi komentar @Andikasatria046 ini.

BMKG. (twitter/infoBMKG)
BMKG. (twitter/infoTwitwor)

Menurutnya, ada alat yang jika dipasang dengan benar dapat memberikan info ke daratan dengan cepat. Bukan memberikan update setelah kejadian berlangsung.

Sudah mulai emosi, akun dengan nama Andika Satria ini menjelaskan jika gempa itu tidak memiliki alat pendeteksi. Sejauh ini, hanya baru ada alat pendeteksi tsunami, bukan gempa.

Baca Juga: Internet Dunia Akan Down Selama 48 Jam ke Depan, Ini Faktanya

Lebih lanjut, akun @Andikasatria046 menjelaskan jika alat yang ada itu hanya mampu memprediksi tsunami dan untuk mengetahui apakah setelah terjadinya gempa apakah disusul oleh tsunami atau tidak.

''Karena alat deteksi gempa harus masuk ke inti bumi dan itu belum ada. Jepang pun masih belum ada'' tulis @Andikasatria046.

Masih nggak nyambung, kedua netizen ini terus berdebat mengenai alat pendeteksi gempa dan tsunami.

Baca Juga: Langsung Cerai, Suami Pergoki Istri Selingkuh dari Google Maps

BMKG. (twitter/infoBMKG)
BMKG. (twitter/infoTwitwor)

Di tengah perdebatan hangat keduanya, akun BMKG kemudian ikut membalas komentar @Anikawan 1 ini.

''Waduduh, kalau mimin @infoBMKG dianggap salah padahal sudah kasih informasi gempa Situbondo M 6.4 dalam waktu 4 menit (sekian), terus #BMKG kudu piye?'' tulis @infoBMKG.

BMKG. (twitter/infoBMKG)
BMKG. (twitter/infoBMKG)

Setelah berdebat serius, percakapan keduanya lalu diunggah di akun @InfoTwitwor. Akun ini juga mengungkapkan jika @Anikawan1 langsung menutup akunya.

BMKG. (twitter/infoBMKG)
BMKG. (twitter/infoTwitwor)

Netizen lalu meninggalkan berbagai komentar terkait perdebatan serius keduanya.

''Setelah membaca ini, aku sadar betapa pentingnya menuntut ilmu serta mengkonsumsi makan makanan bergizi dan minum vitamin yang mengandung minyak ikan cod'' tulis @DimasSaputra_AS.

''Yaa masih mending @infoBMKG sih... Masih mau ngasih kabar mbak... Daripada diem2 taunya malah jadian sm yg lain ....'' komentar @BWiryana.

''Saya tidak bisa memprediksi hati dia. Kadang saya dianggap spesial, kadang juga seakan nggak penting. Tolong ya BMKG, alatnya bisa saya pasang dimana? Apa diginjalnya? Kalo ada aba-aba kan enak.'' cuit akun @dariseoulok.

Sejak diunggah di akun @InfoTwitwor, cuitan mengenai protes polos netizen yang berujung debat panas mengenai alat pendeteksi gempa BMKG ini sudah mendaapt lebih dari 10.000 retweets dan 3.000 balasan.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak