Hitekno.com - Tren cryptocurrency seperti Bitcoin yang meningkat diikuti dengan peningkatan para miner atau penambang aset kripto. Namun perlu diketahui, untuk melakukan penambangan dibutuhkan perlatan seperti komputer.
Tetapi dalam sebuah penelitian baru, terungkap kalau komputer untuk menambang Bitcoin maupun aset kripto lainnya berumur pendek. Bahkan disebut hanya mampu bertahan hingga 1,3 tahun saja.
Baca Juga
Harga Poco M3 Pro 5G Turun Jadi Rp 2,5 Jutaan
Deretan Fitur Infinix Note 12 VIP, Bawa Layar 120 Hz dan Hyper Charge 120 W
PBESI Sambut Timnas Free Fire Indonesia Usai Raih Emas dan Perak di SEA Games Vietnam
Genshin Impact Jadi Game Mobile Gacha Terlaris Q1 2022, Segini Pendapatannya
Fall Guys Jadi Game Gratis, Siap ke Xbox dan Switch Sebentar Lagi
Riset ini diterbitkan oleh jurnal ilmiah Elsevier. Penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat untuk menambang mata aset kripto (cryptocurrency) menjadi ancaman yang berdampak pada lingkungan.
Dikutip dari Livemint, Senin (20/9/2021), komputer miner Bitcoin atau aset kripto lainnya berumur sangat pendek apabila dibandingkan dengan perangkat elektronik lain seperti iPhone.
Selama 12 bulan yang terhitung hingga Mei, limbah elektronik yang dihasilkan dari penambangan cryptocurrency telah mencapai 30.700 ton. Angka ini sebanding dengan jumlah limbah perangkat elektronik yang dihasilkan oleh sebuah negara seperti Belanda.

Menurut laporan, semakin lama komputer digunakan untuk menambang bitcoin baru, maka kekuatan pemrosesan perangkat tersebut semakin menipis. Itu artinya, semakin banyak nilai bitcoin, maka semakin besar pula jumlah limbah elektronik yang dihasilkan.
Meskipun angka 30.700 ton sangat tinggi, ini masih belum seberapa jika dibandingkan dengan total jumlah limbah elektronik di dunia. Tahun lalu, sampah elektronik dilaporkan mencapai 53,6 juta ton.
Dampak bitcoin maupun mata uang elektronik terhadap lingkungan ini bukan pertama kali mencuat. Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk pernah membuat tweet yang mengkritik bahwa penambangan Bitcoin dan aset kripto lainnya merusak lingkungan.
Musk menganggap bahwa meningkatnya penambangan Bitcoin sejalan dengan penggunaan bahan bakar fosil. Saat itu, ia juga memutuskan bahwa perusahaannya tak lagi menggunakan bitcoin untuk pembayaran mobil Tesla.
Itulah laporan terbaru dari hasil penelitian yang mengungkap kalau komputer penambang Bitcoin dan aset kripto lainnya berumur pendek. Dan setelahnya berujung jadi sampah elektronik. (Suara.com/Dicky Prastya).