Hitekno.com - Pencemaran lingkungan adalah masalah yang serius yang harus dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia.
Salah satu sumber pencemaran yang semakin meningkat adalah limbah baterai lithium yang digunakan untuk berbagai perangkat elektronik, seperti ponsel, laptop, mobil listrik, dan lain-lain.
Limbah baterai lithium dapat menimbulkan berbagai pengaruh negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia, antara lain:
Baca Juga: Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
1. Limbah baterai lithium mengandung logam berat, seperti kobalt, nikel, mangan, dan litium, yang dapat merusak tanah, air, dan udara jika dibuang sembarangan. Logam berat ini dapat terakumulasi dalam rantai makanan dan menyebabkan keracunan bagi hewan dan manusia yang mengonsumsinya.
2. Limbah baterai lithium juga dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan jika tidak ditangani dengan baik. Baterai lithium memiliki potensi untuk mengalami kebocoran, korsleting, atau panas berlebih yang dapat memicu reaksi kimia yang berbahaya. Kebakaran dan ledakan ini dapat mengeluarkan gas beracun, seperti karbon monoksida, hidrogen fluorida, dan fosgena, yang dapat mengganggu pernapasan dan menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan selaput lendir.
3. Limbah baterai lithium juga dapat menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang negatif. Banyak negara yang tidak memiliki fasilitas daur ulang atau pengolahan limbah baterai lithium yang memadai, sehingga limbah ini menumpuk di tempat pembuangan sampah atau dijual ke negara lain dengan harga murah. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara negara-negara penghasil dan penerima limbah baterai lithium, serta menurunkan nilai ekonomi dari bahan baku yang seharusnya dapat dimanfaatkan kembali.
Baca Juga: GPU Intel yang Diracik TSMC akan Hadir di 2024 dan 2026
Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah baterai lithium. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah: