Ilmuwan Ungkap Objek yang Bertabrakan dengan Bumi dan Menghasilkan Bulan, Ukurannya Mirip Mars

Sebelum terjadinya tumbukan dan memicu kelahiran bulan, ternyata sebuah objek seukuran planet Mars menghantam calon Bumi.

Cesar Uji Tawakal
Senin, 10 Oktober 2022 | 17:41 WIB
Ilustrasi Bulan Purnama. (NASA/Joel Kowsky)

Ilustrasi Bulan Purnama. (NASA/Joel Kowsky)

Hitekno.com - Bulan mungkin telah terbentuk dalam hitungan jam, bukan dalam bulan atau tahun seperti yang umumnya diyakini, menurut model astrofisika canggih yang dirancang oleh para ilmuwan NASA dengan bantuan superkomputer, dan diterbitkan minggu lalu di Astrophysical Journal Letters.

Dulunya benda seukuran Mars yang disebut Theia menghantam Bumi primitif sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Model ini menunjukkan satelit terbentuk jauh lebih cepat dari material yang berasal dari Bumi dan Theia.

Selain itu, diperkirakan dari simulasi bahwa rupanya Theia dulunya adalah sebuah planet seukuran Mars, bertabrakan dengan mini-Bumi.

Baca Juga: Cara Hapus TikTok Now dengan Mudah, Bisa Langsung dari Aplikasi

Dilansir dari Russia Today, kerak luar planet-planet terlempar ke orbit dari tumbukan, dengan cepat menyatu menjadi dua satelit yang tidak stabil, yang lebih kecil stabil ke Bulan, sementara yang lebih besar diserap kembali ke Bumi.

Ilustrasi Bulan. (pakutaso)
Ilustrasi Bulan. (pakutaso)

Teori baru ini membantu menjelaskan mengapa Bulan berbagi komposisi mineral yang mirip dengan Bumi, terutama terhadap keraknya.

Atribut yang sulit dijelaskan asalnya diduga hampir seluruhnya terdiri dari puing-puing yang berasal dari Theia.

Baca Juga: Viral Bocah Okky Dapat Banyak Hadiah dan HP Baru, Netizen: Ikut Bahagia Ya Allah

Teori lain yang ada yang dimaksudkan untuk menjelaskan kesamaan komposisi kimia antara Bumi dan satelitnya, seperti teori synestia yang menunjukkan Bulan terbentuk di dalam pusaran batuan yang menguap dari tabrakan Theia dengan Bumi, tidak secara memuaskan menjelaskan orbitnya.

NASA berharap untuk menggunakan pemodelan resolusi tinggi yang sama canggihnya dalam hubungannya dengan sampel baru yang dibawa kembali dari misi Artemis yang direncanakan untuk menguji ini dan teori evolusi Bulan lainnya.

Para astronot Artemis, kembalinya badan antariksa AS yang sangat bersemangat ke misi luar angkasa berawak, akan ditugaskan untuk mengambil spesimen dari bawah permukaan Bulan, serta dari bagian satelit yang jarang dieksplorasi, meskipun peluncuran operasi itu tetap terganggu oleh penundaan dan kegagalan fungsi teknis.

Baca Juga: Luncurkan Satelit Canggih, China Siap Kuak Rahasia Matahari

 

Untuk informasi terkini seputar dunia teknologi, sains dan anime, jangan lupa untuk subscribe halaman Facebook kami di sini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak