Tenggelam Ribuan Tahun, Kota Kuno Ini Muncul ke Permukaan Gegara Kekeringan

Merupakan kota dari sebuah kerajaan kuno yang memerintah bagian utara Mesopotamia dari sekitar 1500 SM sampai 1350 SM.

Agung Pratnyawan
Senin, 06 Juni 2022 | 16:04 WIB
Kemune, Kota kuno dari Zaman Perunggu. [Universities of Freiburg and Tübingen, KAO]

Kemune, Kota kuno dari Zaman Perunggu. [Universities of Freiburg and Tübingen, KAO]

Hitekno.com - Sebuah kota kuno yang tenggelam berusia 3.400 tahun yang lalu kembali muncul di Sungai Tigris, Irak Utara karena kekeringan parah di sana.

Dilaporkan kalau kota kuno tersebut berasal dari Zaman Perunggu, namun lenyap karena beragam hal yang terjadi di masa silam.

Para arkeolong saat ini sedang melakukan penggalian pada kota kuno yang tenggelam tersebut kembali muncul di Irak tersebut.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Sisa-sisa Kuil Kuno Dewa Zeus di Mesir

Kota kuno dari Zaman Perunggu itu merupakan situs arkeologi yang disebut Kemune dan peninggalan Kekaisaran Mittani.

Merupakan sebuah kerajaan kuno yang memerintah bagian utara Mesopotamia dari sekitar 1500 SM sampai 1350 SM.

Kemune, Kota dari Zaman Perunggu kuno. [Universities of Freiburg and Tübingen, KAO]
Kemune, Kota kuno dari Zaman Perunggu. [Universities of Freiburg and Tübingen, KAO]

Para ilmuwan sebelumnya telah mengetahui sisa-sisa kota, tetapi hanya dapat menyelidikinya selama musim kemarau.

Baca Juga: Dari Penemuan Makam China Kuno, Terungkap Ada Prajurit Dikubur Hidup-hidup

Para arkeolog menggali sebagian Kemune pada 2018 dan menemukan sebuah istana yang hilang dengan dinding, serta kamar setinggi tujuh meter didekorasi dengan lukisan mural.

Kali ini, para peneliti memetakan sebagian besar kota, termasuk kompleks industri dan fasilitas penyimpanan bertingkat yang kemungkinan menyimpan barang-barang dari seluruh wilayah.

"Hasil penggalian menunjukkan bahwa situs tersebut merupakan pusat penting di Kekaisaran Mittani," kata Hasan Qasim, arkeolog yang bekerja di situs tersebut dan ketua Organisasi Arkeologi Kurdistan, dikutip dari Live Science, Senin (6/6/2022).

Baca Juga: Ditemukan Tengkorak Kuno Transylvania, Diduga untuk Persembahan Kematian

Kemune adalah satu-satunya pusat kota yang diketahui dari Kekaisaran Mittani yang terletak langsung di Sungai Tigris.

Kemune, Kota dari Zaman Perunggu kuno. [Universities of Freiburg and Tübingen, KAO]
Kemune, Kota kuno dari Zaman Perunggu. [Universities of Freiburg and Tübingen, KAO]

Menurut para ahli, gempa Bumi kemungkinan besar menghancurkan sebagian besar kota pada sekitar 1350 SM, tetapi beberapa reruntuhannya terpelihara di bawah tembok yang runtuh.

Kemune pertama kali ditemukan pada 1980an selama pembangunan Bendungan Mosul, tetapi para arkeolog tidak dapat langsung menyelidiki situs tersebut.

Baca Juga: Ditemukan Pemakaman Tersembunyi dan Kapal Kuno di Kota Bawah Laut

Para peneliti menemukan kembali Kemune pada 2010, tetapi tim tetap tidak dapat menggali sampai ketinggian air waduk cukup rendah selama kekeringan besar pada 2018.

Tim ilmuwan memiliki kesempatan kedua untuk menganalisis kota pada 2022 karena Irak perlu menggunakan air waduk untuk mencegah tanaman mengering dan gagal panen akibat kekeringan parah.

Hingga saat ini, tim telah menemukan lebih dari 100 piringan tanah liat dari periode Asyur tengah.

Kemune, Kota dari Zaman Perunggu kuno. [Universities of Freiburg and Tübingen, KAO]
Kemune, Kota kuno dari Zaman Perunggu. [Universities of Freiburg and Tübingen, KAO]

Setelah Kekaisaran Mittani berakhir, orang Asyur membangun pemukiman baru di Kemune dan piringan tanah liat tersebut, mungkin berisi tulisan tentang perubahan kerajaan ini.

Tetapi para ilmuwan belum mengetahui apa yang tertulis di teks tersebut.

Itulah kota kuno yang muncul kembali setelah tenggelam ribuan tahun gegara kekeringan di Irak. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak