Daftar Wilayah Indonesia yang Akan Alami Ekuiluks di Januari - Februari

Fenomena ekuiluks adalah fenomena astronomis ketika panjang siang tepat sama dengan panjang malam yakni 12 jam.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 21 Januari 2022 | 18:31 WIB
Ilustrasi matahari. (pixabay/3938030)

Ilustrasi matahari. (pixabay/3938030)

Hitekno.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan kalau ada beberapa wilayah Indonesia yang akan mengalami fenomena ekuiluks.

Dilaporkan BRIN, setidaknya ada tiga ibu kota provinsi dan 36 lokasi lain bakal mengalami fenomena astronomis ekuiluks pada tanggal tertentu di periode Januari-Februari 2022.

Dikutip HiTekno.com dari Suara.com, fenomena ekuiluks adalah fenomena astronomis ketika panjang siang tepat sama dengan panjang malam yakni 12 jam.

Baca Juga: Nantikan, Ini 10 Fenomena Astronomis 2022

"Ekuiluks hanya fenomena astronomis biasa, tidak berdampak apa pun ke kehidupan manusia," kata peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang Hasanuddin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Daerah-daerah yang mengalami fenomena ekuiluks tersebut berada di lima provinsi, yaitu Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Aceh, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara.

Andi menuturkan tiga ibukota provinsi yang mengalami fenomena ekuiluks adalah Tanjungselor di Kalimantan Utara pada 27 Januari, Medan di Sumatera Utara pada 10 Februari dan Banda Aceh pada 25 Februari.

Baca Juga: BMKG: Awan Merah di Malang dan Mojokerto Hanya Fenomena Optik Atmosfer

Fenomena ekuiluks juga terjadi di 36 lokasi lain yaitu:

  • Subulussalam di Aceh pada 20 Januari
  • Sidikalang di Sumatera Utara pada 24 Januari
  • Pulau Subi di Kepulauan Riau pada 28 Januari
  • Pematangsiantar di Sumatera Utara pada 29 Januari
  • Kisaran di Sumatera Utara pada 30 Januari
  • Tanjungbalai di Sumatera Utara pada 30 Januari
  • Kepulauan Anambas di Kepulauan Riau pada 31 Januari
  • Kabanjahe di Sumatera Utara pada 2 Februari
  • Berastagi di Sumatera pada 4 Februari
  • Tapaktuan di Sumatera Utara pada 5 Februari
  • Tebingtinggi di Sumatera Utara pada 6 Februari
  • Tarakan di Kalimantan Utara pada 6 Februari
  • Kutacane di Aceh pada 9 Februari
  • Deli Serdang di Sumatera Utara pada 9 Februari
  • Tanjungmorawa di Sumatera Utara pada 9 Februari
  • Lubukpakam di Sumatera Utara pada 9 Februari
  • Binjai di Sumatera Utara pada 10 Februari
  • Tahuna di Sulawesi Utara pada 10 Februari
  • Blangpidie di Aceh pada 12 Februari
  • Stabat di Sumatera Utara pada 12 Februari
  • Pulau Natuna di Kepulauan Riau pada 13 Februari
  • Pangkalanbrandan di Sumatera Utara pada 14 Februari
  • Blangkejeren di Aceh pada 14 Februari
  • Melongguane di Sulawesi Utara pada 15 Februari
  • Meulaboh di Aceh pada 16 Februari
  • Nunukan di Kalimantan Utara pada 17 Februari
  • Langsa di Aceh pada 18 Februari
  • Takengon di Aceh pada 20 Februari
  • Dampulis di Sulawesi Utara pada 21 Februari
  • Benermeriah di Aceh pada 21 Februari
  • Lhoksumawe di Aceh pada 23 Februari
  • Bireuen di Aceh pada 23 Februari
  • Sigli di Aceh pada 24 Februari
  • Jantho di Aceh pada 24 Februari
  • Miangas di Sulawesi Utara pada 25 Februari
  • Sabang di Aceh pada 26 Februari.

Andi mengatakan ekuiluks dapat terjadi dua kali setahun. Fenomena tersebut akan terjadi kembali pada 15 Oktober 2022 di Sabang hingga 18 November 2022 di Subulussalam di Provinsi Aceh.

Pada fenomena ekuiluks, langit akan mulai tampak terang ketika terjadi aram beberapa menit sebelum Matahari terbit saat fajar maupun beberapa menit setelah Matahari terbenam saat senja.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Fenomena Nadir Kabah yang Terjadi Hari Ini

Aram terjadi dikarenakan oleh pembiasan sinar matahari oleh atmosfer bumi sehingga saat Matahari terbenam, langit tidak seketika gelap dan menjelang Matahari terbit, langit tidak seketika terang.

Itulah laporan terkini dari BRIN soal fenomena astronomis ekuiluks yang akan dialami sejumlah wilayah di Indonesia. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: 5 Fenomena Astronomis Sepanjang 23-29 November 2021

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak