Dampak Pandemi Covid-19, NASA Diprediksi Alami Kerugian

NASA memperkirakan akan mengalami kerugian sebesar tiga miliar dolas AS akibat pandemi virus corona

Dinar Surya Oktarini
Minggu, 04 April 2021 | 21:15 WIB
NASA. (NASA)

NASA. (NASA)

Hitekno.com - Pandemi Covid-19 membuat beberapa sektor industri lumpuh, bahkan badan antariksa Amerika Serikat NASA memperkirakan alami kerugian sebesar tiga miliar dolar AS.

Dalam laporan dari NASA Office of Inspector General yang dipublikasikan 31 Maret 2021 lalu, dampak pandemi telah mengganggu lusinan proyek, mulai dari pengembangan pesawat hingga misi stasiun luar angkasa.

Data menunjukkan dampak pandemi sangat berpengaruh pada teknologi yang sedang dikembangkan, mencakup James Webb Space Telescope, Nancy Grace Roman Space Telescope, dan roket Space Launch System (SLS),

Baca Juga: Dikira Pantun, Isi Chat Netizen Ini Malah Bikin Sedih

Misi Clipper Europa, kapsul kru Orion, dan misi Plankton, Aerosol, Cloud, Ocean Ecosystem (PACE) juga mendapatkan perhatian khusus.

NASA. (Space.com)
NASA. (Space.com)

"Perkiraan untuk penundaan dan tantangan ini diperkirakan hampir 3 miliar dolar AS. Namun, NASA tidak dapat mengukur dampak lengkap pandemi pada program dan proyeknya sampai setelah keadaan darurat Covid-19 mereda," tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Space.com pada Minggu (4/4/2021).

Selain dampak biaya, tanggal peluncuran untuk beberapa misi NASA juga terpaksa ditunda antara satu hingga 10 bulan.

Baca Juga: Sudah Siap Difoto, Potret Pernikahan Ini Bikin Netizen Ngakak

Laporan tersebut mencakup analisis individu untuk 18 proyek NASA yang berbeda, menggali dampak spesifik Covid-19, dan menyoroti masalah anggaran serta jadwal yang disebabkan oleh pandemi. Dari jumlah tersebut, 12 proyek diklasifikasikan sebagai terkena dampak "signifikan".

Beberapa masalah tersebut berdampak pada proyek yang telah dijadwalkan. Pandemi memaksa NASA untuk menunda peluncuran James Webb Space Telescope lagi, mendorong target tanggal peluncuran dari Maret 2021 hingga 31 Oktober.

Selain itu, peluncuran teleskop antariksa besar berikutnya, Nancy Grace Roman Space Telescope, juga akan ditunda sekitar enam bulan, dari Desember 2025 hingga Juni 2026 karena keterlambatan pengiriman peralatan.

Baca Juga: Penjualan Salinan Super Mario Bros Pecahkan Rekor, Jadi Game Termahal

Di sisi lain, penutupan fasilitas di NASA demi mencegah penyebaran virus Corona juga menghambat Low-Boom Flight Demonstrator, sebuah proyek yang mengembangkan pesawat bernama X-59 yang mampu terbang lebih cepat dari kecepatan suara tetapi tidak menghasilkan ledakan sonik.

NASA memperkirakan bahwa penerbangan pertama X-59 akan ditunda selama empat bulan, meskipun belum menentukan tanggal peluncuran target baru.

Proyek kerja sama juga terkena imbasnya. Misi NASA-ISRO Synthetic Aperture Radar (NISAR), sebuah kolaborasi pengamatan Bumi dengan Organisasi Riset Luar Angkasa India, akan diluncurkan sekitar tujuh bulan lebih lambat dari yang direncanakan sebelumnya.

Baca Juga: NASA Tunda Misi Penerbangan Helikopter di Mars, Kenapa?

Peluncuran PACE, satelit pengamat kedua Bumi, juga akan tertunda sekitar sembilan bulan, hingga Desember 2023.

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA ini  mungkin akan menghadapi lebih banyak penundaan peluncuran dan kerugian biaya karena ketidakpastian yang terus berlanjut seputar pandemi Covid-19. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak