Kenapa Amonium Nitrat Mudah Meledak? Ini Penjelasannya

Ribuan tom bahan kimia amonium nitrat yang diduga sebagai sumber ledakan di Lebanon.

Agung Pratnyawan
Kamis, 06 Agustus 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi ledakan. (Pixabay)

Ilustrasi ledakan. (Pixabay)

Hitekno.com - Dunia sedang tertuju pada ledakan di Lebanon yang diduga berasal dari amonium nitrat. Kenapa bahan kimia satu ini mudah meledak?

Ledakan di Lebanon sendiri terjadi pada Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dugaan awal, ledakan dahsyat ini berasal darisebuah gudang penyimpanan di Beirut.

Dalam gudang tersebut, tersimpan ribuan tom bahan kimia amonium nitrat yang diduga sebagai sumber ledakan.

Baca Juga: Usai Ledakan, Lebanon Jadi Paling Dicari di Google

Mengapa amonium nitrat bisa menghasilkan daya ledak layaknya sebuah bom?

Luthfan Irfana, Dosen Kimia Organik dari Departemen Kimia FMIPA IPB angkat bicara.  Amonium nitrat, yang memiliki ikatan kimia NH4NO3 biasa ditemukan pada pupuk, dengan dengan rating NPK 34-0-0 (34% nitrogen).

Ketika dipanaskan, amonium nitrat akan terurai menjadi gas dinitrogen monoksida N2O dan uap air H2O. Namun ledakan bisa saja terjadi jika ada peningkatan volume produksi gas secara tiba-tiba.

Baca Juga: Amonium Nitrat Diduga Jadi Penyebab Ledakan di Lebanon, Berikut Faktanya

"Ketika dipanaskan dengan cepat dapat menghasilkan ledakan (peningkatan volume produk gas yang tiba-tiba) karena dihasilkan lebih banyak gas yaitu gas nitrogen N2, oksigen O2, dan uap air H2O. Jadi ini adalah material yang eksplosif. It is an explosive material," kata Luthfan Irfana ketika dihubungi Suara.com pada Rabu (5/8/2020).

Netizen serukan PrayForLebanon setelah ledakan besar terjdadi di Lebanon. (Twitter/ HarshithThadis6)
Netizen serukan PrayForLebanon setelah ledakan besar terjdadi di Lebanon. (Twitter/ HarshithThadis6)

Terkait penyebab ledakan amonium nitrat, ia melihat ada dua kemungkinan. Pertama karena shock dari ledakan bahan lain.

Jika ledakan bahan lain ini kontak dengan amonium nitrat, maka bisa memicu ledakan amonium nitrat. Kedua karena api, kebakaran, atau panas.

Baca Juga: Diduga Amonium Nitrat Jadi Pemicu Ledakan Beirut

Namun untuk kasus ledakan di Lebanon, faktor suhu kemungkinan besar bukan pemicu ledakan tersebut.

"Amonium nitrat akan terdekomposisi mulai suhu 210 derajat Celsius. Apakah suhu Beirut sampai 210 derajat Celsius? Saya rasa tidak ya," imbuhnya.

Kemungkinan, sambung Lutfhan Irfana, ada zat lainnya yang bertindak sebagai katalis yang memicu adanya ledakan.

Baca Juga: Ledakan di Lebanon Disebut Ciptakan Awan Jamur, Apakah dari Nuklir?

"Amonium nitrat murni itu stabil sehingga sebetulnya sulit untuk disulut. Jika sumber api kebakaran tadi dipadamkan atau dijauhkan dari amonium nitrat maka dekomposisinya bisa berhenti sendiri dan ledakan bisa dihindarkan," ujarnya.

"Namun jika dalam reaksi tersebut ada zat lain yg bertindak sebagai katalis atau yg lebih sering ada kontaminasi bahan bakar misalnya minyak, maka ledakan bisa tak terhindarkan," tandasnya.

Itulah penjelasan kepana amonium nitrat bisa menghasilkan ledakan yang dahsyat. Bahkan seperti ledakan di Lebanon kemarin. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak