Memangsa Makhluk Lain, Fosil Cumi-cumi Ini Terawetkan 200 Juta Tahun

Fosil cumi-cumi ini ditemukan di Pantai Jurassic Inggris.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 07 Mei 2020 | 18:30 WIB
Ilustrasi cumi-cumi. (Pixabay/ Martin Str)

Ilustrasi cumi-cumi. (Pixabay/ Martin Str)

Hitekno.com - Sebuah fosil yang menampakkan pemandangan dramatis 200 juta tahun lalu berhasil diteliti oleh ilmuwan. Fosil tersebut diyakini merupakan fosil cumi-cumi tertua yang terekam saat memangsa makhluk lain.

Analisis baru dari dua spesimen fosil yang ditemukan di Pantai Jurassic Inggris bagian selatan menampakkan cumi-cumi yang membeku saat menyerang mangsanya.

Seperti namanya, Pantai Jurassic dikenal karena banyaknya fosil yang berasal dari Zaman Trias, Jurassic, dan Cretaceous.

Baca Juga: Terawetkan dari Zaman Es, Ilmuwan Menemukan Fosil Kukang Raksasa

Itu adalah tiga periode geologis yang membentuk Era Mesozoikum, antara 65 hingga 250 juta tahun lalu.

Geologi unik dari garis pantai ini menawarkan "catatan lengkap" dari perubahan besar yang terjadi di planet kita selama jutaan tahun.

Fosil cumi-cumi yang berumur 200 juta tahun saat menyerang ikan kecil. (Press Release University of Plymouth)
Fosil cumi-cumi yang berumur 200 juta tahun saat menyerang ikan kecil. (Press Release University of Plymouth)

Itulah sebabnya Pantai Jurassic ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2001.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Ventilasi Hidrotermal di Dasar Laut, Kabar Baik atau Buruk?

Para peneliti dari University of Plymouth dan University of Kansas, serta perusahaan penelitian swasta, The Forge Fossils, melakukan analisa mendalam kepada dua spesimen fosil cumi-cumi berusia 200 juta tahun.

Pada rilis resmi yang dikeluarkan oleh University of Plymouth, makhluk itu seperti cumi-cumi yang sekarang dikenal dengan nama ilmiah Clarkeiteuthis montefiorei.

Hewan purba tersebut ikut menjadi fosil bersama seekor ikan hering (Dorsetichthys bechei).

Baca Juga: Tak Hanya Oumuamua, Ilmuwan Yakin Bahwa Ada Asteroid Antarbintang Lainnya

Fosil tubuh cumi-cumi yang berusia 200 juta tahun. (Press Release University of Plymouth)
Fosil tubuh cumi-cumi yang berusia 200 juta tahun. (Press Release University of Plymouth)

Dalam apa yang digambarkan sebagai "insiden brutal", tulang-tulang kepala ikan kecil tampaknya benar-benar dihancurkan oleh predator seperti cumi-cumi.

Fosil menunjukkan kepala dan tubuh ikan hering yang rusak karena cengkeraman dari cumi-cumi yang menjepit di sekitarnya.

Dikutip dari IFLScience, peneliti berasumsi bahwa mangsa yang lebih kecil kemungkinan terjebak di mulut penangkapnya, membunuh makhluk yang lebih besar sebelum menetap di dasar laut di mana mereka menjadi terawetkan dalam sedimen.

Baca Juga: Waduh, Ilmuwan Prediksi Es di Kutub Utara Hilang Sebelum 2050

Tapi kemungkinan kedua, bisa jadi cumi-cumi itu sengaja membawa mangsanya ke dasar laut dalam sebuah metode yang dikenal sebagai "penenggelaman gangguan".

Itu adalah suatu metode perburuan yang telah dicatat di situs fosil lain di mana pemangsa berpura-pura tenggelam sehingga tidak diserang oleh pemangsa lain.

Nahas, strategi ini tidak berjalan sempurna sehingga cumi-cumi mati lemas saat turun ke peraira yang miskin oksigen.

Fosil cumi-cumi berusia 200 juta tahun ini melengkapi banyak fosil purba yang ditemukan di Pantai Jurassic, Inggris.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak