Melintas Dekat Bumi Pekan Depan, Begini Cara Melihat Komet SWAN

Para astronom menyebut ada komet lainnya yang bisa dilihat dengan mata telanjang dan akan terbang melintas dekat Bumi.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 05 Mei 2020 | 13:00 WIB
Ilustrasi komet. (Pixabay)

Ilustrasi komet. (Pixabay)

Hitekno.com - Harusnya awal Mei menjadi rumah bagi Komet C/2019 Y4 (ATLAS) yang kini telah pecah menjadi beberapa potongan. Tetapi, para astronom menyebutkan jika ada komet lainnya yang bisa dilihat dengan mata telanjang akan melintas dekat Bumi

Disebut Komet C/2020 F8 (SWAN), komet ini ditemukan pada 25 Maret 2020 oleh seorang astronom amatir dari Australia, Michael Mattiazzo. Ia menganalisis data dari Solar NASA dan Heliospheric Observatory (SOHO) dengan menggunakan kamera SWAN (Solar Wind Anisotropies instrument),

Michael memperhatikan sebuah komet yang tiba-tiba muncul dalam gambar yang diambil pada 25 Maret 2020. Itu merupakan Komet SWAN baru, dinamai sesuai dengan kamera SOHO.

Baca Juga: Dengerin Curhatan Tentang Buruh Gendong, Netizen Jadi Ikut Terenyuh

Kamera SWAN sebenarnya tidak berfungsi untuk menemukan komet. Kamera itu dirancang untuk memindai hidrogen di tata surya. Namun, secara tak sengaja Komet SWAN muncul pada gambar yang ditangkap kamera karena jumlah hidrogen yang cukup signifikan yang dipancarkannya dalam bentuk es cair.

Saat ini, dilansir laman IFL Science, Selasa (5/5/2020), komet tersebut berada sekitar 100 juta kilometer dari Bumi dan terletak di rasi bintang Akuarius.

Ilustrasi komet. (Pixabay)
Ilustrasi komet. (Pixabay)

Menurut perhitungan orbit komet, C/2020 F8 (SWAN) akan melakukan pendekatan terdekat ke Bumi pada jarak 84 juta kilometer pada 13 Mei. Pada 27 Mei mendatang, komet diperkirakan mencapai pendekatan terdekat ke Matahari dengan jarak 64,4 juta kilometer.

Baca Juga: Selidiki Peretasan Tokopedia, Kominfo Gandeng BSSN

Para astronom berharap tingkat kecerahan Komet SWAN tidak memudar, seperti Komet ATLAS sebelumnya. Dilansir laman Starwalk Space, para ahli menyebut Komet SWAN bisa dilihat dengan mata telanjang.

Saat ini komet tersebut bersinar pada magnitudo 8, cukup cerah untuk diamati melalui teropong. Setelah melewati rasi bintang Akuarius, komet itu akan melalui rasi bintang Pisces, Cetus, Aries, Perseus, dan Auriga.

Pengamat dapat dengan mudah menemukan Komet C/2020 F8 (SWAN) di langit dan melacak pergerakannya dengan aplikasi astronomi seperti Star Walk 2.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Kominfo Luncurkan Mesin Pintar Akses untuk Bangsa Berbasis IoT

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak