NASA Cari Relawan Untuk Tidur Selama 2 Bulan, Bayarannya Fantastis

Tertarik untuk menjadi relawan NASA untuk tidur selama 2 bulan dengan bayaran fantastis di atas?

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Jum'at, 12 April 2019 | 19:45 WIB
Logo NASA. (Shutterstock)

Logo NASA. (Shutterstock)

Hitekno.com - Belum lama ini, demi riset terbarunya, NASA berusaha mencari relawan untuk tidur selama dua bulan. Bayaran yang ditawarkan cukup fantastis untuk pekerjaan satu ini.

Riset ini dilakukan berdasarkan kerja sama antara NASA, European Space Agency (ESA), dan German Aerospace Center untuk menghasilkan studi berjudul Artificial Gravity Bed Study (AGBRESA).

Dilansir dari Space.com, studi ini bertujuan untuk menguji gravitasi buatan untuk mencegah atrofi otot dan tulang yang selama ini mengancam para astronot saat bertugas di luar angkasa.

Baca Juga: Bukan Ojek Online, Ternyata Ini Sumber Pendapatan Terbesar Go-Jek

Relawan hanya harus berbaring di tempat tidur dalam sebuah laboratorium di Jerman selama 60 hari. Seluruh aktivitasnya seperti eksperimen hingga makan dilakukan sambil berbaring.

Ilustrasi tur luar angkasa. (Pixabay/ Wikilmages)
Ilustrasi astronot. (Pixabay/ Wikilmages)

Studi ini sengaja membatasi gerak para relawan untuk mencegah terjadinya ketegangan pada tubuh. Sekaligus hal ini dilakukan untuk meniru efek gravitasi nol yang ada di ruang angkasa.

Tempat tidur para relawan ini diatur miring enam derajat untuk memudahkan terjadinya perpindahan cairan tubuh layaknya yang sering terjadi pada para astronot.

Baca Juga: Didesain dengan Keyboard Geser, Begini Canggihnya Acer Predator Helios 700

Setiap harinya, para relawan ini akan ditempatkan di ruangan dengan sentrifugal khusus dan akan diputar tiap hari untuk membuat darah mengalir normal.

Untuk penelitian awalnya ini, NASA bekerja sama dengan sekitar 24 partisipan yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan.

NASA. (NASA)
NASA. (NASA)

Sebelumnya, NASA pernah melakukan studi serupa di International Space Station dan Bumi. Metodenya hingga situasi lingkungan tempat studi ini berlangsung juga dibuat serupa dengan aslinya.

Baca Juga: Tergiur Motor Keren Pria Lain, Gadis Ini Tega Putuskan Pacarnya

Secara total, studi yang dilakukan atas kerja sama antara NASA, ESA, dan German Aerospace Center ini akan berlangsung selama 89 hari yang sudah termasuk 5 hari orientasi dan 14 hari masa istirahat atau rehabilitasi.

Untuk pekerjaan dan penelitian ini, NASA menawarkan bayaran fantastis senilai 18.500 dolar AS atau setara dengan Rp 263,3 juta per orang untuk pekerjaan selama dua bulan.

Tertarik untuk menjadi relawan NASA untuk tidur selama 2 bulan dengan bayaran fantastis di atas?

Baca Juga: Kangen Acara Televisi Ini, Netizen Nostalgia Rame-rame di Twitter

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak