Fosil Bulu Dinosaurus Pertama di Dunia Diteliti Kembali, Ungkap Teori Baru

Wow, fosil bulu dinosaurus pertama di dunia ternyata menyimpan banyak misteri.

Vika Widiastuti | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 05 Februari 2019 | 13:00 WIB
Fosil bulu yang sebelumnya dipercaya sebagai bagian dari Archaeopteryx. (Wikipedia_H. Raab)

Fosil bulu yang sebelumnya dipercaya sebagai bagian dari Archaeopteryx. (Wikipedia_H. Raab)

Hitekno.com - Di tahun 2014, ilmuwan mengungkap kemampuan terbang Archaeopteryx melalui fosil bulu dinosaurus pertama di dunia yang ditemukan.

Namun kini, ilmuwan membatalkan teori yang telah mereka buat sebelumnya.

Fosil bulu yang ditemukan pada abad ke-19 ternyata bukan milik Archaeopteryx, dinosaurus yang mirip burung.

Baca Juga: Gokil, Hotel Henn-na di Jepang Ini Dijaga Robot dan Dinosaurus

Bertahun-tahun ilmuwan meyakini bahwa fosil bulu itu adalah milik Archaeopteryx dan mereka yakin dinosaurus itu bisa terbang seperti burung zaman sekarang.

Penyanggahan teori ini telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports dan mengungkapkan teori baru.

Penelitian ini dipimpin oleh seorang ahli paleontologi yang bernama Michael Pittman dari Universitas Hong Kong.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini Kisah di Balik Game Dinosaurus di Google Chrome

Ia menggunakan teknik Laser-Stimulated Fluorescence (LSF) untuk meneliti asal usul fosil bulu.

Fosil bulu dinosaurus. (T.G Kaye)
Fosil bulu dinosaurus. (T.G Kaye)

Fosil berumur 150 juta tahun itu ditemukan pada tahun 1861 dalam batu gamping di daerah selatan Jerman.

Bulu yang terperangkap di dalam batuan itu diyakini ada pada masa Jurassic Akhir dan dinobatkan sebagai fosil bulu dinosaurus pertama di dunia.

Baca Juga: Alasan Burung Selamat dari Asteroid, Sedangkan Dinosaurus Musnah

Analisis sebelumnya dari fosil itu sangat kontroversial karena sifat fosil itu sendiri.

Fosil diketahui tidak mengandung bukti bulu yang cukup kuat untuk menjelaskan bagiannya.

Ilmuwan menjelaskan bahwa fosil itu belum teridentifikasi apakah termasuk bulu primer (bulu sayap besar yang diperlukan untuk terbang), sekunder (bulu sayap kecil), dan terselubung primer (bulu ekor).

Baca Juga: Dinosaurus dan Pokemon Bersatu dalam Game Anyar Ini

Fosil bulu menggunakan teknik pencitraan LSF. (T.G Kaye)
Fosil bulu menggunakan teknik pencitraan LSF. (T.G Kaye)

Dengan menggunakan teknik LSF, peneliti dapat mengungkap rincian lebih spesifik mengenai bagian bulu.

Analisis baru mengungkapkan bahwa bulu bukan termasuk bagian dari Archaeopteryx karena tidak memiliki garis tengah berbentuk ''s'' yang diperlukan.

Analisis komparatif lebih lanjut juga menunjukkan bahwa bulu itu tidak mungkin milik Archaeopteryx, apakah itu primer, sekunder, atau terselubung primer.

''Ini menghasilkan kesimpulan bahwa sumber terbaik dari fosil bulu ini adalah dinosaurus berbulu yang belum diketahui,'' kata Pittman dikutip dari Gizmodo.

Memang, pemilik sebenarnya dari bulu dinosaurus tertua di dunia kini menjadi ''tugas baru'' yang harus dipecahkan oleh peneliti.

Ilustrasi Archaeopteryx. (Wikipedia/ Durbed)
Ilustrasi Archaeopteryx. (Wikipedia/ Durbed)

Namun, para peneliti sangat yakin bahwa itu kemungkinan milik binatang yang tidak terlalu berbeda dengan Archaeopteryx.

Kesimpulan luar biasa dapat menghasilkan beberapa hal. Ternyata keragaman dinosaurus Jurassic mirip burung lebih besar daripada yang kita bayangkan.

Ada kemungkinan lebih banyak fosil spesies yang tidak diketahui dan masih menunggu untuk ditemukan.

Meski fosil bulu dinosaurus pertama di dunia sudah cukup tua, ternyata itu masih menyimpan misteri tersembunyi yang harus dipecahkan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak