Bennu, Asteroid Sebesar Menara Petronas dapat Mengancam Bumi

Jika asteroid raksasa ini menabrak Bumi akan melepaskan banyak kekacauan dan menghasilkan kehancuran. Para ilmuwan memperingatkan jika itu terjadi maka efeknya akan memusnahkan kehidupan sejauh pulahn kilometer.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 28 Juni 2018 | 13:46 WIB
Sumber: Daily Express

Sumber: Daily Express

Hitekno.com - Bennu, asteroid berukuran besar dilacak oleh NASA sedang bergerak meluncur dengan garis edar yang hampir menuju Bumi. Para ilmuwan prihatin ini mempunyai kemungkinan bisa saja menabrak Bumi dalam waktu dekat.

Para ilmuwan meneliti seberapa besar ancaman astroid ini terhadap Bumi. Setidaknya setengah lusin asteroid melewati Bumi selama bulan tertentu. Namun Bennu menarik perhatian karena ukurannya yang besar.

Asteroid Bennu memiliki diameter sebesar 492 m. Dan yang membuat lebih mengejutkan, asteroid ini mempunyai garis edar yang dekat dengan Bumi.

Baca Juga: Kocak, Ini Kumpulan Meme Pilkada Serentak 2018

Ukuran Bennu lebih besar dari bangunan Empire State di Amerika dan Menara Eiffel di Perancis, ukurannya hampir sama dengan Menara Petronas Malaysia.

Sumber: Daily Express
Sumber: Daily Express

Dilansir dari Express, jika asteroid raksasa ini menabrak Bumi akan melepaskan banyak kekacauan dan menghasilkan kehancuran. Para ilmuwan memperingatkan jika itu terjadi maka efeknya akan memusnahkan kehidupan sejauh puluhan kilometer.

Para astronom yang meneliti lintasan Bennu telah menghitung dampak potensial asteroid itu. Bennu akan melepaskan "energi tiga kali lebih besar daripada semua senjata nuklir yang diledakkan sepanjang sejarah".

Baca Juga: Fakta Unik Lumba-lumba Merah Muda di Sungai Amazon

Dante Lauretta, profesor Planetary Science di Lunar and Planetary Laboratory University of Arizona, mengatakan: “Asteroid akan menghantam permukaan Bumi dengan kecepatan 12,1 km / detik (lebih dari 27.000 mil per jam)"

Sumber: Deccan Chronicle
Sumber: Deccan Chronicle

Dampaknya akan melepas energi setara dengan 1450 megaton TNT. Sebagai perbandingan bom fusi yang digunakan dalam perang Dunia II memiliki pelepasan energi sekitar 20 kiloton TNT dan Tsar Bomba Rusia memiliki kekuatan sekitar 50 megaton.

Sebenarnya, peluang Bennu menghantam Bumi relatif tipis hanya sekitar satu dalam 2,700 atau 0,037 persen. Namun asteroid tersebut salah satu benda langit potensial yang bisa menabrak Bumi di Tabel Risiko Sentry NASA.

Baca Juga: Mirrorless atau DSLR, Kamera Mana yang Cocok untuk Kamu?

Para ilmuwan memperkirakan asteroid yang membunuh dinosaurus pada 65 juta tahun lalu berdiameter 10km hingga 15km. NASA akan meneliti lebih dalam asteroid ini.

Sumber: NASA
Sumber: NASA

NASA’s OSIRIS-ReX (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security, Regolith Explorer) yang merupakan Space Probe NASA, akan mendarat di asteroid Bennu.

OSIRIS-ReX akan mendekati Bennu di bulan Agustus tahun ini sebelum mendarat pada bulan Desember. Tujuan dari misi ini adalah untuk mempelajari asal usul dan komposisi Bennu.

Baca Juga: Fakta Ikan Predator Asal Amazon yang Nyasar Ke Indonesia

Penelitian ini berfungsi  untuk mengetahui lebih banyak mengenai asteroid primitif.  Bennu mungkin mengandung volatil dan molekul organik yang bisa melacak asal-usul kehidupan di Bumi dan potensi kehidupan di tempat lain.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak