Capai 70 Triliun untuk Satu Teleskop, NASA Akan Berhemat

Karena penundaan misi dan ketidakpastian anggaran yang diberikan, NASA akan membatasi biaya untuk membuat teleskop di masa depan. Anggaran yang harus dibatasi 3 miliar dolar AS atau Rp 41 triliun hingga 5 miliar dolar AS atau Rp 70 triliun.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 15 Juni 2018 | 12:00 WIB
sumber: NASA

sumber: NASA

Hitekno.com - Karena teleskop antariksa utama NASA mengalami penundaan misi, Badan Antariksa memberi para ilmuwan beberapa batasan tentang seberapa banyak uang yang dapat dihabiskan untuk misi astrofisika di masa depan.

NASA harus membatasi biaya teleskop ruang angkasa di tengah penundaan misi dan ketidakpastian anggaran.

Dilansir dari The Verge, 2 pekan lalu NASA mengumumkan bahwa para ilmuwan yang mengusulkan ide untuk teleskop ruang angkasa yang baru, harus membatasi anggaran mereka.

Baca Juga: Ditinggal Mudik, CEO Garap Desain Billboard Lebaran Sendiri

Anggaran yang harus dibatasi 3 miliar dolar AS atau Rp 41 triliun hingga 5 miliar dolar AS atau Rp 70 triliun. Batas biaya dapat memaksa para ilmuwan untuk berhemat dan dapat mengubah desain misi yang mereka kerjakan.

Sumber: NASA
Sumber: NASA

Saat ini, empat tim ilmuwan sedang merancang konsep teleskop ruang angkasa yang ambisius untuk laporan 2 tahun mendatang. Laporan tersebut dikenal sebagai 2020 Decadal Survey for Astrophysics.

Ini adalah laporan luar biasa yang disusun oleh National Academy of Sciences setiap 10 tahun. Laporan tersebut berisi misi apa yang harus komunitas astrofisika rancang dan apa yang harus NASA kerjakan dalam satu dekade ke depan.

Baca Juga: Viral, Ketagihan Main Mobile Legends Cewek Ini Kena Stroke

Misi ini dirancang untuk menjawab pertanyaan sains terbesar, seperti apakah kita dapat mencari lubang hitam dan galaksi muda dengan sinar-x.

Banyak peneliti juga ingin tahu apakah kita dapat menggambarkan dan menemukan planet mirip Bumi di luar Tata Surya kita.

sumber: NASA
Sumber: NASA

Pada tahun 2016, NASA menugaskan tim untuk mengerjakan empat desain teleskop yang berbeda (HabEx, LUVOIR, Lynx, dan OST).

Baca Juga: Kota di Cina Sediakan Jalur Khusus Zombie

Hingga saat ini, tim tidak perlu merancang misi mereka karena mempertimbangkan keterbatasan biaya.

Beberapa tim ilmuwan telah mengerjakan konsep yang mungkin melebihi 5 miliar dolar AS atau Rp 70 triliun (Bahkan bisa mencapai hampir 20 miliar dolar AS atau Rp 280 triliun).

Memang, desain ini tidak dimaksudkan untuk menjadi blueprint akhir tetapi desain tersebut berfungsi sebagai referensi untuk NASA ketika lembaga tersebut berinvestasi untuk teleskop berikutnya.

Baca Juga: Bikin Iri, 7 Potret Driver Ojek Online Ini Liburan di Luar Negeri

NASA mencoba untuk mengikuti konsep-konsep ini sebaik mungkin, dan sekarang agensi ingin memastikan bahwa misi dapat dibuat dalam anggaran yang wajar. Hal itu berarti tim-tim ilmuwan harus membatasi ruang lingkup ide-ide mereka.

 Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak