Taiwan Larang Ekspor Chip ke Rusia dan Belarusia, Ini Alasannya

Tidak hanya Rusia, kenapa Taiwan juga melarang ekspor chip ke Belarusia?

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 05 Juni 2022 | 16:38 WIB
Ilustrasi Chip. (IBM)

Ilustrasi Chip. (IBM)

Hitekno.com - Pemerintah Taiwan resmi mengambil kebijakan untuk melarang ekspor chip ke Rusia dan Belarusia. Larangan ini berlaku untuk semua chip modern produksi negara tersebut.

Keputusan Pemerintah Taiwan melarang ekspor chip ini didasarkan karena adanya invasi pasukan Rusia ke Ukraina.

Kementerian Ekonomi Taiwan (MOEA) telah membagikan daftar semua barang berteknologi tinggi, yang dilarang diekspor ke Rusia dan Belarusia beberapa waktu lalu, sebagaimana dikutip dari Gizmochina, Minggu (5/6/2022).

Baca Juga: 5 Alasan Snapdragon 680 Jadi Chipset Andalan HP Murah

Tidak hanya Rusia, Pemerintah Taiwan juga melarang pengiriman chip ke Belarusia.

Kementerian juga mengumumkan kalau produk teknologi modern ini juga bakal dilarang ke Belarusia karena dapat membantu Rusia melewati sanksi ini.

Ilustrasi prosesor. (Unsplash/ Brian Kostiuk)
Ilustrasi prosesor. (Unsplash/ Brian Kostiuk)

Jadi perusahaan dari dua negara tersebut tak lagi bisa membeli produk semikonduktor tertentu seperti mikroprosesor atau microcircuits.

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy Z Flip4 5G, Andalkan Chipset Baru Ini

Prosesor jenis tersebut mampu menampilkan kecepatan performa 5 gigaflops atau lebih tinggi, laju frekuensi yang lebih tinggi dari 25MHz.

Kemudian, interkoneksi eksternal dengan kecepatan transfer data 2,5Mbps, lebih dari 144 pin, atau delay time lebih rendah dari 0,4 nanodetik.

Sederhananya, Rusia dan Belarusia tak bisa lagi menggunakan teknologi modern yang diproduksi di Taiwan.

Baca Juga: Siap Rilis, Redmi K50 Ultra Andalkan Chipset Snapdragon Ini?

Selain chip, Taiwan juga tak akan menjual peralatan terkait produksi chip ke dua negara tersebut.

Artinya, mereka juga tidak bisa mencari peralatan untuk memproduksi chip buatan sendiri.

Itulah alasan Pemerintah Taiwan melarang eksport chip mereka ke Rusia dan Belarusia usai adanya invasi militer ke Ukraina. (Suara.com/ Dicky Prastya).

Baca Juga: Krisis Chip Belum Usai, Sony Malah Ingin Tingkatkan Produksi PS5 sampai 10 Kali Lipat

Berita Terkait
Berita Terkini

Xiaomi 15T Pro, yang baru-baru ini lolos sertifikasi di berbagai negara, mulai menunjukkan wujud aslinya sebagai ponsel ...

gadget | 07:44 WIB

Redmi Note 15 Pro yang akan datang kemungkinan besar akan diluncurkan secara global dengan nama POCO X8, melanjutkan tra...

gadget | 23:59 WIB

Tecno kembali membuat gebrakan di pasar ponsel menengah Indonesia dengan merilis Tecno Pova 7 5G pada awal Juli 2025....

gadget | 23:48 WIB

OPPO secara agresif memimpin segmen HP tahan banting dengan merilis tiga model berbeda, sementara vivo dan realme menant...

gadget | 23:08 WIB

HP murah Rp2 jutaan dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal 256 GB bukan lagi hal yang sulit....

gadget | 22:23 WIB