Telah Lahir Bayi Badak Sumatera Langka di Taman Nasional Way Kambas

Kelahiran bayi badak Sumatera ini membuat total badak Sumatera di suaka itu menjadi delapan ekor.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 04 April 2022 | 16:42 WIB
Bayi Badak Sumatera. (PPID Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Bayi Badak Sumatera. (PPID Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Hitekno.com - Seekor bayi badak Sumatera langka telah lahir di Suaka Badak Sumatera di lingkunganTaman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung.

Bayi badak Sumatera langka ini diketahui berkelamin bentina dari iduk bernama Rosa pada 24 Maret 2022, yang sebelumnya dikawinkan dengan pejantan bernama Andatu.

Seperti disaksikan Suara.com beberapa tahun silam di kawasan Way Kanan, Rosa adalah badak Sumatera yang dekat dengan warga perkampungan--termasuk bertandang ke warung--sebelum dibawa ke suaka, sedangkan Andatu adalah pejantan dari pasangan Andalas (ayah) dan Ratu (ibu).

Baca Juga: Ditemukan Fosil Badak Berbulu dari 50 Ribu Tahun, Terawetkan di Lapisan Es

Kelahiran bayi badak Sumatera dari Rosa ini membuat total badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) di suaka itu menjadi delapan ekor. Menurut Save The Rhino, populasi total satwa langka ini kurang dari 80 ekor, menunjukkan kelahiran tersebut sangat berharga bagi spesies ini.

Bayi Rosa menjadi bagian dari badak betina lainnya di suaka, yaitu Bina, Ratu, dan Delilah serta badak jantan Andalas, Harapan, serta Andatu.

Penampakan perdana bayi badak dari pasangan Rosa (ibu) dan Andatu (ayah) di kawasan Taman Nasional Way Kambas [Biro Humas KLHK via IFL Science].
Penampakan perdana bayi badak dari pasangan Rosa (ibu) dan Andatu (ayah) di kawasan Taman Nasional Way Kambas [Biro Humas KLHK via IFL Science].

Proses persalinan bayi badak ini memakan waktu sekitar tiga jam, namun tim sudah berada di Suaka Badak Sumatera untuk mengawasi kesehatan ibu dan bayinya hingga selesai.

Baca Juga: Sepasang Anak Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon

Selama kehamilannya, Rosa mendapatkan perawatan tambahan seperti hormon peningkat janin, pemindaian ultrasound rutin, dan pemantauan dalam upaya mendapatkan hasil terbaik untuk kehamilan istimewanya.

Rosa pertama kali datang ke Suaka Badak Sumatera di 2004 setelah terlihat berkeliaran di dekat jalan, kebun, dan desa di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Kurangnya rasa takut di sekitar manusia dan lalu lintas membuatnya berisiko cedera dan sakit, sehingga Rosa dipindahkan ke Suaka Badak Sumatra.

Baca Juga: Ngeri, Daging Badak Berbulu Terakhir Bumi Ditemukan di Mumi Anak Anjing

Hilangnya rasa takut Rosa terhadap manusia terbukti menjadi penghalang dalam sejarah reproduksinya. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa terlihat lebih nyaman di sekitar manusia daripada badak lainnya.

Taman Nasional Way Kambas, Lampung [Suara.com].
Taman Nasional Way Kambas, Lampung [Suara.com].

Terlalu lama jauh dari badak lain tanpa kawin menyebabkannya mengalami fibroid rahim, yang dapat menimbulkan komplikasi dalam kesuburan.

"Dengan lahirnya bayi Rosa, kami berharap dapat terus menerima kabar gembira dari kelahiran badak Sumatera lainnya di masa mendatang," kata Biro Humas Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, seperti dikutip dari IFL Science pada Senin (4/4/2022).

Baca Juga: Dibantai Seperti Ini, Spesies Badak Afrika Rawan Menuju Kepunahan

Jumlah badak Sumatra saat ini mencapai titik kritis yang sangat rendah, di mana sebagian besar karena campur tangan manusia melalui degradasi habitat dan perburuan.

Sebelumnya dalam penelitian yang dilakukan Universitas Marshall di Virginia Barat mengungkap sejarah badak Sumatera dan menyimpulkan bahwa jumlah badak Sumatera pertama kali turun drastis akibat perubahan iklim yang terjadi sekitar 9.000 tahun lalu.

Saat ini, kelangsungan hidup spesies tersebut bergantung pada kerja keras para ilmuwan, konservasionis, dan pemerintah untuk merawat badak Sumatera. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Motor listrik menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir, terutama di perkotaan. Pembeliannya terus meningkat dalam...

sains | 16:14 WIB

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB