Debu Setan di Planet Mars Berhasil Diabadikan Robot Penjelajah NASA

Menemukan debu setan di Mars bisa menjadi rumit dan membutuhkan banyak pemrosesan gambar.

Dinar Surya Oktarini
Sabtu, 05 September 2020 | 13:30 WIB
Curiosity, robot NASA di Mars. (NASA)

Curiosity, robot NASA di Mars. (NASA)

Hitekno.com - Pemandangan lanskap berhasil ditangkap robot penjelajah Curiosity NASA untuk mengawasi aktivitas angin di Planet Merah. 

Upaya para ahli terbayar dengan mengabadikan pemandangan debu setan atau dust devil yang bertingkah di permukaan Mars dalam bentuk GIF.

Menemukan debu setan di Mars bisa menjadi rumit dan membutuhkan banyak pemrosesan gambar.

Baca Juga: Telkomsel Hadirkan Paket Berlangganan Disney Hotstar, Ini Tarifnya

"Tapi debu setan ini sangat mengesankan, jika Anda melihat lebih dekat. Anda bisa melihatnya bergerak ke kanan, di perbatasan antara lereng yang lebih gelap dan lebih terang, bahkan dalam gambar mentah," kata Claire Newman, ilmuwan atmosfer dan anggota tim Curiosity, seperti dikutip CNET pada Sabtu (5/9/2020).

Curiosity yang berlokasi di Kawah Gale, Mars, mengambil "film debu setan" di mana penjelajah itu mengamati bagian kawah dan mengambil banyak gambar selama periode waktu tertentu. Para ilmuwan melihat formasi, ukuran, arah, dan durasi angin puyuh. Debu setan tampak menampilkan "tariannya" pada awal Agustus.

Debu setan Planet Mard diabadikan penjelajah Curiosity NASA dalam benuk GIF dan tampak nyata pergerakannya [NASA/JPL-Caltech].
Debu setan Planet Mars diabadikan penjelajah Curiosity NASA dalam benuk GIF dan tampak nyata pergerakannya [NASA/JPL-Caltech].

Curiosity memberi para ilmuwan gambaran lebih lengkap tentang angin dan debu yang bisa menjelajahi Planet Merah.

Baca Juga: Hari Pertama Week 4 MPL Season 6, Aura Fire dan EVOS Bangkit dari Kekalahan

"Pengukuran debu akan membantu kami melacak aktivitas debu regional di Mars yang telah terlihat dari permukaan dan orbit di sol terbaru," tambah Claire Newman, di mana sol merupakan penghitungan hari di Mars.

Mars memang dikenal memiliki badai debu mengesankan, termasuk badai global pada 2018 yang melumpuhkan penjelajah Opportunity NASA.

Berbeda dengan Opportunity, Curiosity tidak mengandalkan panel surya untuk tetap hidup. Sedikit debu dan angin tidak akan menghentikannya bekerja di permukaan Mars.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Beberapa Kali Terkendala Jaringan, EVOS Berhasil Taklukan Alter Ego

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak