NASA Siapkan Roket untuk Tabrak Asteroid yang Mengarah ke Bumi

Menurut rencana, roket NASA ini akan sampai di Didymos pada 2022 mendatang,

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Senin, 29 Juni 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi asteroid. (Pixabay)

Ilustrasi asteroid. (Pixabay)

Hitekno.com - Maraknya serangan asteroid ke Bumi membuat NASA berpikir keras untuk menemukan solusi dari masalah ini. Salah satu solusi yang disiapkan adalah menyiapkan roket untuk tabrak asteroid yang mengarah ke Bumi.

Sekilas, ide ini terdengar mirip dengan kisah film Hollywood berjudul Armageddon. Seolah bukan lagi fiksi, NASA benar-benar sedang bersiap untuk melancarkan misinya ini.

Mengutip CNET, misi NASA ini bernama Double Asteroid Redirection Test atau DART. Target misi ini adalah asteroid Didymos yang merupakan target latihan.

Baca Juga: Menurut Ilmuwan, Seperti Ini Awal Pembentukan Planet Pluto

Menurut rencana, roket NASA ini akan sampai di Didymos pada 2022 mendatang, Hal ini bertujuan untuk membuat asteroid menjauh dari Bumi sebelum kemudian menabrak dan menimbulkan berbagai kemungkinan.

Nama Didymos ini lalu berubah baru-baru ini menjadi Dimorphos. Nama ini diberikan oleh European Space Agency atau ESA. Dimorphos sendiri memiliki ukuran hampir sama dengan Piramide di Mesir.

Ilustrasi asteroid. (pixabay/rolandoemail)
Ilustrasi asteroid. (pixabay/rolandoemail)

Jika berhasil, misi DART ini bertugas untuk mendorong Dimorphos agar menghindar jauh dari Bumi ke jalur yang lebih aman. Cukup beresiko, namun hal ini dirasa akan sangat efektif dilakukan.

Baca Juga: Bisakah Mendapat Energi dari Lubang Hitam? Ini Teori Ilmuwan

Misi DART sendiri dilakukan dalam pendampingan dan pengawasan CubeSat dari Badan Antariksa asal Italia. Menyusul ide ini, selanjutnya, ESA akan meluncurkan pesawat ruang angkasa bernama Hera untuk memerika hasil misi.

Ide satu ini cukup membuat siapa saja tertarik dan tidak sabar menantikan kedatangannya. Sayangnya, kamu perlu menunggu hingga tahun 2021 untuk berhasil melihat peluncuran misi DART ini.

Ilustrasi asteroid. (pixabay/Buddy_Nath)
Ilustrasi asteroid. (pixabay/Buddy_Nath)

Lebih lanjut, NASA menjelaskan bahwa Dimorphos memang tidak berbahaya bagi Bumi, hal ini yang lalu membuat penelitian dilakukan dengan sample ini.

Baca Juga: Gunakan Gen Manusia, Ilmuwan Berhasil Memperbesar Otak Monyet

Kedepannya, para ilmuwan berharap dapat mengandalkan misi DART untuk menjaga Bumi dari serangan asteroid nantinya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak