Hitekno.com - Qualcomm merasa optimistis kalau krisi chip yang sekarang melanda dunia bisa membaik pada tahun ini. Setidaknya mulai menunjukkan arah positif pada kuartak dua 2022 menurut desainer chipset tersebut.
Seperti dilaporkan sebelumnya, krisis chip telah melanda dunia. Terutama untuk industri smartphone hingga PC dan konsol game mengalami kelanggkaan chip.
Baca Juga
Ilmuwan Identifikasi Kasus Pertama Penularan Covid-19 Dari Kucing ke Manusia
Tether, Laser Sepeda yang Ciptakan Batas Area Aman
Usai Uni Eropa, Brazil Ikut Desak Apple Pakai USB-C di iPhone
Review realme GT NEO 3 150W, Smartphone Konsep Racing dengan Charging Paling Ngebut dan Inovasi Triple Chip
Jangan Telat Klaim, Tukar Kode Redeem CODM 30 Juni 2022
Paling parah terhempas kelangkaan chip adalah industri otomotif yang membuat sejumlah mobil terhambat produksinya.
Sampai kapan krisis chip ini selesai? Qualcomm cukup percaya diri kalau tahun 2022 kondisi akan mulai membaik.
"Semester kedua tahun ini kami harapkan situasi membaik, dan kami bisa memenuhi permintaan OEM (produsen smartphone/Original Equipment Manufacturer)," kata Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto, lewat konferensi pers virtual, Selasa (15/1/2022).

Susanto mengakui kalau krisis semikonduktor ini tidak hanya melanda Qualcomm. Sebab, perusahaan lain juga mengalami hal serupa.
Sony contohnya, mereka mengakui kalau krisis chip turut berimbas ke produksi PlayStation 5 (PS5). Perusahaan asal Jepang ini kemudian menurunkan rencana produksi, dari yang awalnya 14,8 juta unit menjadi 11,5 juta unit pada tahun ini.
"Karena keterbatasan pasokan komponen, khususnya semikonduktor, dan peningkatan waktu pengiriman akibat gangguan rantai pasokan distribusi global, kami telah merevisi perkiraan penjualan PS5 menjadi 11,5 juta unit," kata CFO Sony, Hiroki Totoki, dikutip dari IGN, Kamis (3/2/2022) lalu.
Contoh lainnya yakni Nvidia. Januari lalu, perusahaan pemasok kartu grafis itu menghadapi permintaan pelanggan yang kuat untuk GeForce.
"Sepanjang tahun 2021, kami melihat permintaan yang kuat untuk GeForce. Dan itu terus naik dari keseluruhan pasokan yang kami miliki," kata Chief Financial Officer (CFO) Nvidia, Colette Kress, dikutip dari IGN, Senin (17/1/2022) lalu.

Tapi ia optimis kalau situasi ini dapat membaik ketika memasuki semester kedua tahun 2022, sama seperti Qualcomm.
Kita nantikan saja, apakah krisis chip akan membaik pada kuarlta dua 2022 seperti yang dipercayai Qualcomm.