Arkeolog: Kesenjangan Kaya Miskin Telah Ada Sejak Zaman Batu

Bukti kesenjangan kekayaan ini tampak dari kuburan prasejarah yang ditemukan.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 08 Agustus 2020 | 19:30 WIB
Ilustrasi peninggalan zaman batu. (Pixabay)

Ilustrasi peninggalan zaman batu. (Pixabay)

Hitekno.com - Penelitian baru bidang arkeologi di Polandia mengungkap adanya kesenjangan antara kaya dan miskin telah ada sejak Zaman Batu. Mengejutkan karena baru sekarang manusia modern menyadarinya.

Bukti kesenjangan kekayaan ini tampak dari kuburan prasejarah yang ditemukan, bahwa manusia terkaya dari Zaman Neolitikum terkubur bersama artefak paling eksotis dan berharga.

Temuan ini tidak sengaja ditemukan oleh para arkeolog, yang awalnya berusaha mengungkap apa yang dulu ditanam dan dimakan oleh para petani Neolitikum jutaan tahun lalu.

Baca Juga: Temuan Arkeolog Ini Diklaim Wujud Kepala Tuhan yang Dikisahkan di Alkitab?

Namun, studi tentang situs kuburan berusia 6.600 tahun ini secara kebetulan juga mengungkapkan jenis makanan terkaya ditemukan dengan artefak berharga yang terkubur.

Selama masa itu, tampaknya artefak yang dikuburkan dengan jasad manusia bukanlah sebagai sumbangan penguburan oleh anggota keluarga, tetapi secara tidak langsung menyiratkan kekayaan materi dari kehidupannya.

"Kami telah menemukan beberapa bukti paling awal untuk hubungan langsung antara status sosial dan diet jangka panjang di Eropa prasejarah. Kami menyaksikan munculnya ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di komunitas prasejarah awal, kaum berada dan yang tidak berpunya pada waktu yang jauh lebih awal dari yang kita duga," kata Chelsea Budd, arkeolog dan antropolog dari Umeå University di Swedia, seperti dikutip dari Science Alert pada Sabtu (8/8/2020).

Baca Juga: Ada Alkitab Hingga Salib, Arkeolog Lelang Kotak Kuno Pembunuh Vampir Ini

Dengan memeriksa rangka tulang 30 orang, di mana semuanya terkubur ribuan tahun, tim internasional menemukan bahwa kerangka yang mengandung lebih banyak isotop karbon-13 sering terkubur dengan barang kuburan yang lebih mewah, yang terbuat dari tembaga.

Ilustrasi peninggalan zaman batu. (Pixabay)
Ilustrasi peninggalan zaman batu. (Pixabay)

Isotop ini terakumulasi dalam sumber makanan pada tingkat yang berbeda dan kemudian dimasukkan ke dalam jaringan manusia, sehingga memberi gambaran potensial tentang makanan seseorang selama hidupnya.

Juga memberikan gambaran beberapa orang memiliki akses ke tanaman dan satwa yang berbeda isotop dari yang lain.

Baca Juga: Situs Upacara Suku Maya Tertua dan Terbesar Berhasil Ditemukan Arkeolog

Keseimbangan isotop ini juga terlihat pada tulang sapi yang ditemukan di daerah itu.

Hal ini menyiratkan bahwa beberapa orang dan satwa memiliki akses istimewa ke ladang yang luas dan padang rumput yang lebih subur, sementara yang lain tidak.

Terlebih lagi, dapat dikatakan bahwa tanah ini diwariskan, menunjukkan beberapa bentuk kekayaan generasi paling awal.

Baca Juga: Kuburan Raksasa, Arkeolog Temukan 60 Mamut

Meskipun ada beberapa bukti ketimpangan pendapatan di antara masyarakat di Zaman Perunggu Eropa akhir, studi baru ini menunjukkan kesenjangan kekayaan, sebuah fenomena yang masih tetap terlihat hingga saat ini. Penelitian tadi telah dipublikasikan di Antiquity.

Itulah temuan baru arkeolog yang mendapati adanya kesenjangan si kaya dan si miskin telah terjadi sejak Zaman Batu. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Motor listrik menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir, terutama di perkotaan. Pembeliannya terus meningkat dalam...

sains | 16:14 WIB

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB