Penggunaan Kunci Pintar Punya Beberapa Risiko, Ini Detailnya

Meski memakai teknologi canggih, smart lock mempunyai deretan kekurangan.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 29 April 2023 | 16:15 WIB
Ilustrasi smart lock. (Pixabay/ Geralt)

Ilustrasi smart lock. (Pixabay/ Geralt)

Hitekno.com - Keberadaan smart lock atau kunci pintar semakin diminati oleh masyarakat modern karena sangat praktis. Meski begitu, terdapat beberapa risiko tersendiri apabila seseorang memilih untuk menggunakan kunci pintar.

Meski memakai teknologi canggih, smart lock mempunyai deretan kekurangan dibanding kunci tradisional.

Studi yang cermat terhadap risiko ini mengungkapkan tiga alasan lengkap untuk tetap menggunakan cara lama.

1. Kunci pintar secara fisik lebih rentan daripada kunci biasa

Secara teori, kunci ini harus memiliki komponen pintar yang andal, sementara pada saat yang sama memberikan perlindungan kuat terhadap gangguan fisik sehingga tidak dapat dibuka dengan, katakanlah alat seperti obeng atau pisau lipat.

Ilustrasi smart lock. [Sebastian Scholz (Nuki)/ Unsplash]
Ilustrasi smart lock. [Sebastian Scholz (Nuki)/ Unsplash]

2. Masalah dengan komponen "pintar"

Membuat sebuah komponen “pintar” yang aman juga tidak mudah.

Penting untuk diingat bahwa pengembang perangkat semacam itu lebih sering memprioritaskan fungsionalitas daripada perlindungan.

Perangkat lunak telah diimplementasikan sedemikian rupa sehingga setiap orang dapat memperoleh akses ke video dan suara dari kamera kapan saja.

Dan jika kamu tidak terpikir untuk mengisolasi antarmuka web dari internet, siapa pun dapat mengontrol kunci dan membuka pintu.

Baca Juga: Lewat Update Anyar, Whitepaper Bitcoin Akhirnya Dihilangkan dari Apple

3. Perangkat lunak perlu diperbarui secara berkala

Ponsel cerdas biasa menerima pembaruan selama dua atau tiga tahun setelah dirilis.

Sedangkan untuk perangkat IoT beranggaran rendah, dukungan (support) mungkin tertahan lebih awal.

Memperbarui perangkat pintar melalui internet cukup mudah. Namun, mempertahankan dukungan untuk perangkat membutuhkan sumber daya dan biaya dari pihak vendor.

Ini sendiri bisa menjadi masalah, seperti saat vendor menonaktifkan infrastruktur cloud dan perangkat berhenti bekerja.

Tetapi bahkan jika fungsi smart-lock dipertahankan, kerentanan yang tidak diketahui oleh vendor pada saat rilis masih dapat muncul.

Pada ponsel cerdas, kita mengatasi masalah ini dengan membeli perangkat baru setiap dua hingga tiga tahun.

Seberapa sering berencana mengganti kunci pintu yang terhubung ke internet?

Pengguna akan mengharapkan perangkat seperti itu dapat bertahan selama beberapa dekade dan bukan beberapa tahun (kecuali vendor menarik dukungan atau menutup perusahaannya). (Suara.com/ Dythia Novianty)

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Masih layak kah Xiaomi 14T Pro dan Xiaomi 14T digunakan pada akhir tahun ini? Untuk menemukan jawabannya kalian bisa men...

gadget | 14:15 WIB

Perbandingan antara Vivo V60 Lite 5G dan iQOO Z10R 5G ini bisa menjadi panduan penting bagi pengguna yang sedang mencari...

gadget | 14:04 WIB

HP Poco menawarkan spesifikasi kelas atas dengan harga yang kompetitif untuk berbagai segmen pengguna, mulai dari pelaja...

gadget | 13:05 WIB

Oppo A79 5G menyasar pengguna muda maupun profesional yang membutuhkan perangkat dengan daya tahan kuat, kamera berkuali...

gadget | 18:05 WIB

Lantas, di antara Xiaomi 15T Pro dan Samsung Galaxy S25, mana yang lebih layak dibeli pada 2025 ini? Mari kita bahas sat...

gadget | 17:02 WIB