Mengenal Sesar Opak, Patahan Tektonik Pemicu Gempa di Yogyakarta

Salah satu keunikan dari Sesar Opak adalah karena berada tepat di bawah kompleks Candi Prambanan.

Amelia Prisilia
Senin, 28 Juni 2021 | 21:00 WIB
Ilustrasi gempa. (pixabay/Angelo_Giordano)

Ilustrasi gempa. (pixabay/Angelo_Giordano)

Hitekno.com - Tahun 2006 lalu, warga Yogyakarta dan sekitarnya dikejutkan dengan gempa sebesar 5,9 skala richter. Setelah diteliti oleh para ilmuwan, gempa besar ini rupanya berepisentrum di Sesar Opak yang berada di bawah Kota Yogyakarta hingga Bantul.

Karena keberadaannya, Sesar Opak kerap kali menjadi penyebab sejumlah gempa besar yang terjadi di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil kajian deformasi koseismik yang dilakukan oleh tim peneliti dari ITB, sesar ini berjenis sinistral dengan panjang mencapai 18 kilometer dan lebar 10 kilometer.

Baca Juga: 5 Aktor Korea Paling Tampan Menurut Sains, Ada Idolamu?

Dilansir dari jurnal Irham Nurwidyanto, Kirbani Sri Brotopuspito, Waluyo dan Sismanto yang diterbitkan Jurusan Fisika FMIPA UGM, sulit rasanya mengetahui lokasi tepat dari Sesar Opak.

Diduga kuat, Sesar Opak membentang sepanjang aliran Sungai Opak dari Prambanan sampai muaranya di sebelah barat Parangtritis. Muara Sungai Opak sendiri merupakan bagian dari dataran rendah Yogyakarta.

Tugu Yogyakarta. (Shutterstock)
Tugu Yogyakarta. (Shutterstock)

Daerah ini tersusun oleh endapan fluvio volkanik Gunung Merapi. Sebelah timur Sungai Opak tersusun oleh batuan sedimen dan dataran tinggi yang menjadi bagian Wonosari dengan batu gamping terumbu dan lain-lain.

Baca Juga: Termasuk Awan UFO, Ini 3 Peristiwa Sains Paling Menghebohkan 2020

Melihat jurnal UGM milik Egie Wijaksono, pada dasarnya, Sesar Opak memiliki kedalaman rata-rata sekitar 55 meter sampai 82 meter dengan pergeseran berkisar antara 5 meter sampai 10 meter.

Salah satu keunikan dari Sesar Opak adalah karena berada tepat di bawah kompleks Candi Prambanan yang bisa saja mengancam kondisi objek wisata terkenal di Yogyakarta ini.

Menjadi salah satu permasalahan yang krusial untuk para ilmuwan apalagi sebagai penyebab gempa di Yogyakarta. Hingga kini penelitian terkait Sesar Opak terus dilakukan guna memahami 'sifat alami' dari patahan tektonik ini.

Baca Juga: Temukan Benda Misterius, Museum Sains Butuh Bantuan Identifikasi

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak