Robot Canggih, Terbang dengan Air dan Padamkan Api

Banyak pemadam kebakaran yang kesulitan jika menjangkau titik api yang berada di tempat yang tinggi atau tersembunyi di balik penghalang. Dengan robot ini, di masa depan nanti masalah tersebut dapat terpecahkan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 15 Juni 2018 | 09:00 WIB
sumber: youtube.com/ Kazumichi Moriyama

sumber: youtube.com/ Kazumichi Moriyama

Hitekno.com - Tantangan terbesar ketika terjadi kebakaran adalah pemadaman api yang terletak di tempat yang tinggi dan sulit terjangkau.

Api mungkin tersembunyi di balik penghalang atau di atas gedung bertingkat. Ketika hal tersebut terjadi mungkin kita memerlukan alat pemadam kebakaran dengan jangkauan yang jauh dan memiliki fleksibilitas.

Beberapa peneliti mulai mengembangkan sebuah prototipe robot pemadam yang mampu memecahkan masalah di atas.

Baca Juga: Mengenal The Liger, Kucing Terbesar di Dunia

Dilansir dari The Verge, para peneliti dari Universitas Tohoku Jepang dan Institut Teknologi Hachinohe bekerjasama membuat robot yang diberi nama Dragon Fire Fighter.

sumber: istock

sumber: istock

Baca Juga: Praktis, Perangkat Drone Terbaru ini Dapat Dilipat

Seperti yang terlihat pada video, robot tersebut terbang dengan menyeimbangkan diri melalui semprotan air yang berfungsi sebagai jet pendorong. Tekanan air cukup kuat untuk mengangkat alat tersebut dari tanah.

Sensor pendeteksi api bekerja dan mencari dari mana api berasal. Petugas pemadam kebakaran manusia yang stanby di stasiun sumber air dapat melakukan manuver selang dengan menambah tekanan air.

The Dragon Fire Fighter telah dipublikasikan di The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan telah dipamerkan pada kontes robotik internasional yang ada di Brisbane Australia bulan lalu.

Baca Juga: Ponsel Meledak di Saku, Bikin Panik Seisi Restoran

Dilihat dari alat tersebut, mungkin ada sedikit pekerjaan tambahan yang perlu dilakukan sebelum dipraktekan di situasi kebakaran yang nyata.

Tingkat keborosan air dan kerusakan rumput yang ada di bawah mungkin harus dipertimbangkan dan diperbaiki ke depannya.

Para peneliti mengakui bahwa algoritma kontrol mereka saat ini "tidak canggih". Mereka harus menempatkan beberapa pekerjaan untuk membuat alat tersebut lebih stabil, lebih dapat dikontrol, dan mampu menangani lebih banyak modul.

Baca Juga: Ini Cara Pantau Arus Mudik Lebaran Lewat CCTV

Terlepas dari kekurangan alat mereka, namun penemuan ini patut diapresiasi karena bisa berguna di masa depan.

sumber: youtube.com/Kazumichi Moriyama

 

Hitekno.com/ Rezza Dwi Rachmanta

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak